Teknik-Teknik Jitu Untuk Menjadi Penyiar Radio Bagi Pemula
Inilah Teknik-Teknik Jitu Untuk Menjadi Penyiar Radio Bagi Pemula
Siswapedia.com – Kalian suka ingin tau gak sih ? Kalau ada penyiar radio yang suaranya begitu empuk di telinga. Kalau kalian merasa penasaran, dalam hati, niscaya akan timbul pertanyaan menggelitik. “Itu penyiar radio waktu kecil ibunya nyidam apa ya, kok bunyi anaknya bisa semerdu itu.”
Pertanyaan ini termasuknya konyol lho Sob. Lha iya dong konyol, kan tidak ada korelasinya bunyi seseorang yang merdu dengan kegiatan nyidamnya ibu dahulu. Ya gak ?
Kalau mau kita cermati. Merdunya bunyi penyiar radio itu tidak serta merta menyerupai “tahu lingkaran digoreng dadakan lima ratusan ” Alias tidak “automerdu” dari semenjak lahir.
Melainkan bunyi merdunya penyiar radio itu didapatkan dari latihan olah suara, dan olah vokal secara terus menerus. Kegiatan pembinaan penyiar radio cenderung cukup rumit.
Baca Juga
Tapi lewat artikel yang sederhana ini Siswapedia akan mengulas bagaimana caranya menjadi penyiar radio yang punya bunyi merdu. Yuks, pribadi saja simak penjelasannya sebagai berikut.
1. Penyiar Radio Harus Memiliki Vokal yang Clarity
Kalian ketika mengucapkan kata “kabupaten” bagaimana bunyi suaranya. Kalau kedua bibir kalian masih bergetar hebat, kemudian menghasilkan bunyi sengau ketika mengucapkan kata tersebut. Berarti cara bicara kalian masih jauh dari kata layak untuk menjadi penyiar radio.
Untuk menjadi penyiar radio diharapkan bunyi yang clarity. Clarity ini maksudnya ketika kalian mengucapkan kata Kabupate, ucapan kalian harus dilakukan dengan bunyi yang setipis mungkin.
Kedua bibir dihentikan bergetar, sementara bunyi dihentikan sengau. Begitulah menyerupai yang diungkap dalam buku Cakap Berbicara, Johan Andreas.
2. Tidak Boleh Jatuh Pada Nada yang Sama
Aktivitas menyanyi dengan kegiatan penyiar radio bergotong-royong tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama melatih kecakapan dalam bicara disertai dengan nadanya.
Menjadi penyiar radio ketika berbicara kepada pendengar suaranya dihentikan jatuh pada nada yang sama. Tidak boleh jatuh pada nada yang sama maksudnya ketika berbicara dihentikan datar.
Gambar. Ilustrasi membaca buku itu penting untuk semua kalangan. Bagi penyiar pemula sanggup mempunyai kegunaan untuk menambah wawasan
Kalian harus mengucapkan setiap kalimat dengan nada yang berbeda. Misalnya (Hay gus, kembali lagi bersama saya Lutfi Aminuddin. ) (Guys, radio kesayangan kita akan kedatangan seorang penulis populer asal Pemalang lho.) Dua kalimat tersebut harus kalian bicarakan dengan nada yang berbeda.
Pada yang berkurung pertama misalnya. Kalian mengucapkannya bisa menggunakan gaya bicara alay. Sementara yang kalimat kedua kalian dihentikan menggunakan gaya bicara yang sama. Misalnya pakai gaya bahasa yang sengaja dibikin serak untuk kalimat yang berkurung kedua. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuh pada nada yang sama.
3. Buanglah Kebiasaan Menjeda Pembicaraan
Apakah kalian sering melaksanakan gaya bicara yang menjeda pembicaraan ? Jika kalian sering melakukannya, maka kini tinggalkanlah.
Dalam dunia kepenyiaran radio kita memang dituntut untuk menghilangkan cara bicara yang tak baik menyerupai ini. Bahkan salah satu ketrampilan berbicara yang dinilai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga aspek kelancaran berbicaranya.
Menurut Darlene Nasution, cara untuk menghilangkan kebiasaan jelek ini yakni dengan melatih olah vokal, serta olah pernapasan. Caranya lakukanlah kegiatan membaca majalah dengan cara pembacaan yang lantang, sembari kalian membaca tahanlah nafas kalian ketika sedang melaksanakan kegiatan membaca. Dalam beberapa hari niscaya kemampuan bicaramu akan bertambah.
Demikianlah langkah dasar menjadi penyiar radio. Masih banyak bergotong-royong yang perlu diuraikan. Tapi praktikanlah saja beberapa hal yang sudah ditulis disini. Ayo semangat, niscaya kalian bisa menjadi penyiar radio handal bila rajin berlatih.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Teknik-Teknik Jitu Untuk Menjadi Penyiar Radio Bagi Pemula"
Posting Komentar