6 Prinsip Desain Arsitektur Menurut Prioritas
Para sejarawan Arsitektur & Arsitek telah menemukan prinsip-prinsip Arsitektur yang menempel dalam desain yang sanggup dipakai untuk memecah komponen bangunan dan mempelajari korelasi antara bagian-bagian ini. Seorang arsitek tidak hanya berpikir desain dengan memanfaatkan prinsip-prinsip arsitektur ini, tetapi juga sebagai alat untuk memahami apa yang dicapai desain.
Ada beberapa prinsip arsitektur yang ibarat sanggup sulit dibedakan alasannya ialah istilah-istilah ini saling terkait dan sering tumpang tindih. Cara termudah untuk menemukan prinsip arsitektur ialah dengan melihat bangunan, skema lantai, atau layout dan melihat apa yang menarik perhatian dalam desain. Bagian bangunan mana yang paling terlihat? Apa yang telah dilakukan sang arsitek untuk membuatnya menonjol?
Untuk memahami prinsip-prinsip arsitektur ini, di sini Arsitur akan memperlihatkan uraian terperinci wacana semua prinsip arsitektur beserta misalnya :
Garis sumbu ialah "Garis yang dibuat oleh dua titik dalam ruang, wacana bentuk dan ruang mana yang sanggup diatur secara simetris atau seimbang." Garis sumbu juga sering disebut garis aksis atau garis as.
Pada dasarnya, sumbu ialah garis tengah yang awalnya membantu membentuk ruang dalam desain layout. Seringkali sumbu berada di tengah bangunan atau melewati pintu masuk. Sumbu memperlihatkan panjang dan arah, membuat gerakan dan juga memperlihatkan pandangan di sepanjang lintasannya dan harus diakhiri di kedua ujungnya dengan bentuk dan ruang tertentu.
Ketika seorang arsitek memakai sumbu atau titik fokus dalam desain, ini ibarat panah lurus pada gambar, mengarahkan kita ke arah yang sesuai dengan desain. Misalnya, Taj Mahal di Agra direncanakan dengan mengikuti sumbu sebagai titik fokus ke pintu masuk sehingga bangunan difokuskan pada ruang makam pusat.
Oleh alasannya ialah itu, sumbu ialah pengorganisasian yang paling dasar & paling umum di antara prinsip-prinsip arsitektur. Sederhananya, sumbu ialah garis imajiner yang dipakai untuk mengatur sekelompok elemen dalam desain. Dalam diagram atau gambar, sumbu diwakili oleh garis putus-putus sebagai garis as.
Baca Lebih Lanjut wacana Axis dalam Arsitektur >>
Simetri ialah istilah untuk "Distribusi dan pengaturan komponen yang seimbang dari bentuk dan ruang yang setara di sisi berlawanan dari garis pemisah atau bidang, atau sekitar sentra atau poros."
Simetri sanggup dikatakan sebagai satu bentuk terbalik (mirror) persis ibarat yang lain. Dalam arsitektur, simetri mengacu pada geometri bangunan, alasannya ialah bangunannya sama di kedua sisi sumbu. Simetri terdiri dari dua jenis: Bilateral dan Radial, dan umumnya dipakai dalam arsitektur dengan membuat dua sisi sebagai gambar cerminan satu sama lain dan sanggup pula dibedakan secara vertikal (sumbu atas dan bawah) atau horizontal (melintasi sumbu).
Sebagai contoh, Taj Mahal di Agra direncanakan dengan mengikuti sumbu dengan simetri Bilateral dalam skema dan keseluruhan bangunan sebagai gambar simetris yang sama persis ibarat yang ditunjukkan pada gambar.
Baca Lebih Lanjut wacana Simetri dalam Arsitektur >>
Hierarki ialah "Artikulasi wacana pentingnya suatu bentuk atau ruang dengan ukuran, bentuk, atau penempatannya relatif terhadap bentuk dan ruang lain dari organisasi ruang."
Hirarki dalam arsitektur ialah sistem yang mengatur ruang menurut "Seberapa pentingkah mereka?" Dalam arsitektur. Hierarki paling sering dibangun melalui penggunaan bentuk, ukuran, warna, atau lokasi atau penempatan yang unik. Dengan mengikuti ini elemen atau bentuk yang dirancang akan gampang terlihat dari keseluruhan desain bangunan.
Contohnya sanggup dilihat pada Candi Borobudur yang memakai sistem hierarki yaitu sebuah Candi Utama yang berada di tengah diletakan pada daerah yang paling tinggi, tengah-tengah, dan dibuat paling besar, menyebabkan suatu poros yang paling penting dibanding yang lain.
Ritme "Sebuah gerakan irama pemersatu yang ditandai dengan pengulangan berpola atau perubahan elemen atau motif formal dalam bentuk yang sama atau dimodifikasi."
Ritme dibuat dengan memakai bentuk-bentuk berulang. Dalam arsitektur, pengulangan mengacu pada pola di mana ukuran, bentuk atau warna yang sama dipakai lagi di seluruh desain. Misalnya bila bentuk itu berubah tetapi masih sanggup dikenali dan sejenis dengan bentuk lainnya, itu mengekspresikan ritme yang dinamis atau dimodifikasi.
Ritme juga sanggup diikuti pada fasad bangunan yang sanggup teratur, mengalir atau progresif. Gambar di atas ialah The Roman Colosseum, ini ialah pola bangunan populer dan bersejarah yang manis untuk pola ritme dalam arsitektur. Di gedung ini lengkungan struktur arch berulang memperlihatkan ritme dan pengulangan yang teratur dalam bangunan. Ini merupakan sebuah pola ritme klasik yang tak lekang oleh waktu.
Baca Lebih Lanjut wacana Ritme dalam Arsitektur >>
Datum ialah “Garis, bidang, atau volume yang, menurut kesinambungan dan keteraturannya, berfungsi untuk mengumpulkan, mengukur, dan mengatur pola bentuk dan ruang.”
Pada dasarnya, datum ialah bentuk yang mengikat bersama atau jangkar semua elemen desain lainnya. Datum harus mempunyai ukuran yang cukup, penutupan dan keteraturan yang diatur bersama dalam bidang yang diberikan.
Datum sanggup berupa garis, ibarat jalan dengan rumah-rumah yang diatur sepanjangnya, bidang datar, atau bahkan ruang 3D. Banyak bangunan yang bertindak sebagai datum yang jelas. Datum juga sering disebut sebagai pola organisasi atau pola massa.
Transformasi ialah "Prinsip bahwa konsep arsitektur, struktur, atau organisasi sanggup diubah melalui serangkaian manipulasi dan permutasi terpisah sebagai respons terhadap konteks atau serangkaian kondisi tertentu tanpa kehilangan identitas atau konsep."
Pada dasarnya pengulangan bentuk juga sanggup dikatakan memperlihatkan transformasi bila terlihat sedikit berbeda setiap kali. Kadang-kadang bentuk ditransformasikan dengan menjadi lebih besar atau lebih kecil dan mereka juga sanggup diputar, diregangkan, atau menjelma bentuk yang berbeda.
Prinsip-prinsip arsitektur ini ialah dasar-dasar utama bagi setiap arsitek atau desainer yang sanggup dipakai dikala merancang semua jenis bangunan di dunia. Berikut ialah pola penggunaan 6 prinsip ini pada fasad bangunan :
Demikianlah mengenai 6 Prinsip Desain Arsitektur Berdasarkan Prioritas. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan.
Sumber http://www.arsitur.com
Ada beberapa prinsip arsitektur yang ibarat sanggup sulit dibedakan alasannya ialah istilah-istilah ini saling terkait dan sering tumpang tindih. Cara termudah untuk menemukan prinsip arsitektur ialah dengan melihat bangunan, skema lantai, atau layout dan melihat apa yang menarik perhatian dalam desain. Bagian bangunan mana yang paling terlihat? Apa yang telah dilakukan sang arsitek untuk membuatnya menonjol?
6 Prinsip Desain Arsitektur Berdasarkan Prioritas |
Untuk memahami prinsip-prinsip arsitektur ini, di sini Arsitur akan memperlihatkan uraian terperinci wacana semua prinsip arsitektur beserta misalnya :
01. Sumbu dalam Arsitektur
sumbu dalam arsitektur |
Garis sumbu ialah "Garis yang dibuat oleh dua titik dalam ruang, wacana bentuk dan ruang mana yang sanggup diatur secara simetris atau seimbang." Garis sumbu juga sering disebut garis aksis atau garis as.
Pada dasarnya, sumbu ialah garis tengah yang awalnya membantu membentuk ruang dalam desain layout. Seringkali sumbu berada di tengah bangunan atau melewati pintu masuk. Sumbu memperlihatkan panjang dan arah, membuat gerakan dan juga memperlihatkan pandangan di sepanjang lintasannya dan harus diakhiri di kedua ujungnya dengan bentuk dan ruang tertentu.
Ketika seorang arsitek memakai sumbu atau titik fokus dalam desain, ini ibarat panah lurus pada gambar, mengarahkan kita ke arah yang sesuai dengan desain. Misalnya, Taj Mahal di Agra direncanakan dengan mengikuti sumbu sebagai titik fokus ke pintu masuk sehingga bangunan difokuskan pada ruang makam pusat.
Oleh alasannya ialah itu, sumbu ialah pengorganisasian yang paling dasar & paling umum di antara prinsip-prinsip arsitektur. Sederhananya, sumbu ialah garis imajiner yang dipakai untuk mengatur sekelompok elemen dalam desain. Dalam diagram atau gambar, sumbu diwakili oleh garis putus-putus sebagai garis as.
Baca Lebih Lanjut wacana Axis dalam Arsitektur >>
02. Simetri dalam Arsitektur
simetri dalam arsitektur |
Simetri ialah istilah untuk "Distribusi dan pengaturan komponen yang seimbang dari bentuk dan ruang yang setara di sisi berlawanan dari garis pemisah atau bidang, atau sekitar sentra atau poros."
Simetri sanggup dikatakan sebagai satu bentuk terbalik (mirror) persis ibarat yang lain. Dalam arsitektur, simetri mengacu pada geometri bangunan, alasannya ialah bangunannya sama di kedua sisi sumbu. Simetri terdiri dari dua jenis: Bilateral dan Radial, dan umumnya dipakai dalam arsitektur dengan membuat dua sisi sebagai gambar cerminan satu sama lain dan sanggup pula dibedakan secara vertikal (sumbu atas dan bawah) atau horizontal (melintasi sumbu).
Taj Mahal di Agra direncanakan dengan mengikuti sumbu dengan simetri Bilateral |
Sebagai contoh, Taj Mahal di Agra direncanakan dengan mengikuti sumbu dengan simetri Bilateral dalam skema dan keseluruhan bangunan sebagai gambar simetris yang sama persis ibarat yang ditunjukkan pada gambar.
Baca Lebih Lanjut wacana Simetri dalam Arsitektur >>
03. Hierarki dalam Arsitektur
Hierarki dalam Arsitektur |
Hierarki ialah "Artikulasi wacana pentingnya suatu bentuk atau ruang dengan ukuran, bentuk, atau penempatannya relatif terhadap bentuk dan ruang lain dari organisasi ruang."
Hirarki dalam arsitektur ialah sistem yang mengatur ruang menurut "Seberapa pentingkah mereka?" Dalam arsitektur. Hierarki paling sering dibangun melalui penggunaan bentuk, ukuran, warna, atau lokasi atau penempatan yang unik. Dengan mengikuti ini elemen atau bentuk yang dirancang akan gampang terlihat dari keseluruhan desain bangunan.
Candi Borobudur |
Contohnya sanggup dilihat pada Candi Borobudur yang memakai sistem hierarki yaitu sebuah Candi Utama yang berada di tengah diletakan pada daerah yang paling tinggi, tengah-tengah, dan dibuat paling besar, menyebabkan suatu poros yang paling penting dibanding yang lain.
04. Ritme dalam Arsitektur
Ritme dalam Arsitektur |
Ritme "Sebuah gerakan irama pemersatu yang ditandai dengan pengulangan berpola atau perubahan elemen atau motif formal dalam bentuk yang sama atau dimodifikasi."
Ritme dibuat dengan memakai bentuk-bentuk berulang. Dalam arsitektur, pengulangan mengacu pada pola di mana ukuran, bentuk atau warna yang sama dipakai lagi di seluruh desain. Misalnya bila bentuk itu berubah tetapi masih sanggup dikenali dan sejenis dengan bentuk lainnya, itu mengekspresikan ritme yang dinamis atau dimodifikasi.
The Roman Colosseum, ini ialah pola ritme |
Ritme juga sanggup diikuti pada fasad bangunan yang sanggup teratur, mengalir atau progresif. Gambar di atas ialah The Roman Colosseum, ini ialah pola bangunan populer dan bersejarah yang manis untuk pola ritme dalam arsitektur. Di gedung ini lengkungan struktur arch berulang memperlihatkan ritme dan pengulangan yang teratur dalam bangunan. Ini merupakan sebuah pola ritme klasik yang tak lekang oleh waktu.
Baca Lebih Lanjut wacana Ritme dalam Arsitektur >>
05. Datum dalam Arsitektur
Datum dalam Arsitektur |
Datum ialah “Garis, bidang, atau volume yang, menurut kesinambungan dan keteraturannya, berfungsi untuk mengumpulkan, mengukur, dan mengatur pola bentuk dan ruang.”
Pada dasarnya, datum ialah bentuk yang mengikat bersama atau jangkar semua elemen desain lainnya. Datum harus mempunyai ukuran yang cukup, penutupan dan keteraturan yang diatur bersama dalam bidang yang diberikan.
Datum sanggup berupa garis, ibarat jalan dengan rumah-rumah yang diatur sepanjangnya, bidang datar, atau bahkan ruang 3D. Banyak bangunan yang bertindak sebagai datum yang jelas. Datum juga sering disebut sebagai pola organisasi atau pola massa.
06. Transformasi dalam Arsitektur
Transformasi dalam Arsitektur |
Transformasi ialah "Prinsip bahwa konsep arsitektur, struktur, atau organisasi sanggup diubah melalui serangkaian manipulasi dan permutasi terpisah sebagai respons terhadap konteks atau serangkaian kondisi tertentu tanpa kehilangan identitas atau konsep."
Pada dasarnya pengulangan bentuk juga sanggup dikatakan memperlihatkan transformasi bila terlihat sedikit berbeda setiap kali. Kadang-kadang bentuk ditransformasikan dengan menjadi lebih besar atau lebih kecil dan mereka juga sanggup diputar, diregangkan, atau menjelma bentuk yang berbeda.
Prinsip-prinsip arsitektur ini ialah dasar-dasar utama bagi setiap arsitek atau desainer yang sanggup dipakai dikala merancang semua jenis bangunan di dunia. Berikut ialah pola penggunaan 6 prinsip ini pada fasad bangunan :
contoh penggunaan 6 prinsip arsitektur |
Demikianlah mengenai 6 Prinsip Desain Arsitektur Berdasarkan Prioritas. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan.
Referensi :
- James Renwick, Jr.: Smithsonian Architect - https://siarchives.si.edu/
- https://gharpedia.com/ordering-architecture-principles-of-design/
Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "6 Prinsip Desain Arsitektur Menurut Prioritas"
Posting Komentar