Miskin Tetap Tegak,
Saya sangat percaya kekayaan dimulai dengan contoh pikir. Dan tanpa kekayaan atau prospek kemakmuran, kemerdekaan hanyalah sebuah kata. Hari ini Saya benar-benar percaya bahwa “Kemerdekaan” berarti “ Menentukan nasib sendiri . "
Saya pernah membayangkan suatu gerakan kolaborasi antara semua sektor kehidupan untuk mempromosikan gerakan kemandirian. Sebuah jalan menuju kemakmuran yang masuk akal dan layak bagi negara kita. Negara yang Konon kemiskinanya belum lumpuh dengan Jurus manapun, bahkan bulan kemarin Stok Jawara yang beralamat diluar Negeri pun ikut dilibatkan menyerupai Archandra tahar yang lagi hot dipemberitaan sebab masa kerjanya yang belum hingga sebulan, Sri Mulyani yang sementara diberi kesempatan kedua Mengatur Duit negara kita, bahkan yang tidak layak disebut sebagai jawara pun kita naik arena. Tetapi Ah, biarlah itu menjadi buah verbal orang yang paham saja. Cuma, saya mau bertanya “Apakah Jawara masih tertidur sehabis 71 tahun Kemerdekaan Negara kita ?” jikalau gak ada yang tahu, Lebih baik kini kita fokus buat merdeka Besok, kali ini Kita Benar-benar harus Merdeka.. Jangan hingga kita Plongo-plongo atau menganga karenanya. Tiang bendera harus dipastikan bangkit tegak, ajakan Para Bapak Veteran harus dipastikan sampai, berhentilah dulu maen pokemon atau CoC, besok barisan harus benar-benar rapi, tapi jangan Boros, utang kita masih banyak..!!!
Besok, beberapa Menit negara ini akan tenang buat para pendekar kita tercinta. Namun dihari kemerdekaan besok, saya juga ingin mengajak anda membayangkan bagaimana menjadi “Miskin”, berada pada Kelas yang tertatih-tatih, menjadi orang yang hidup dengan rasa goyah dan ketidakpastian yang selalu mengejutkan. Hanya untuk merasakan bagaimana membayangkan meraih sepotong kemakmuran untuk diri kita, membayangkan dengan sangat merasakan beberapa kesejahteraan dan rasa stabil masa depan. Yah, hanya sekedar membayangkan sebab Tidak ada yang gres ihwal kemiskinan, hanya saja Dia Tetap Ada meskipun kita Merdeka. Yang Kaya, saya jamin tidak akan jatuh miskin sebab membayangkan ini. Karena pada beberapa kasus di negara ini yang Mampu saja senang disebut Miskin, jadi jangan takut, Kata “Miskin” di negara ini merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi segelintir orang. Akhir kata,
Seorang Tua yang mendekati selesai hidupnya menyampaikan kepada saya " Jika seorang laki-laki tidak mempunyai pekerjaan atau penghasilan padahal beliau mampu, beliau gotong royong tak mempunyai hidup, baik kebebasan, maupun kemungkinan untuk mengejar kebahagiaan. Dia hanya ada.
Hanya ada, Semoga Negeriku tak begitu...
Borong Untia, 16 Agustus 2016
Sumber http://adnantandzil.blogspot.com
0 Response to "✔ Miskin Tetap Tegak"
Posting Komentar