-->

iklan banner

Myriapoda (Chilopoda Dan Diplopoda)

Myriapoda banyak dijumpai di tempat beriklim tropis. Hewan ini berhabitat di darat terutama yang mengandung sampah, contohnya di kebun dan di bawah batuan. Myriapoda tidak mempunyai sayap.

Tubuh Myriapoda terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen), tanpa dada (toraks) dan beruas-ruas yang terdiri atas ± 10 – 200 segmen. Di bawah kepala terdapat satu pasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi setiapp pergantian kulit. Pada setiap ruas terdapat sepasang atau dua pasang kaki.

Eksoskeleton terdiri dari kulit keras yang mengandung zat kitin. Eksoskeleton berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun geta pencernaan binatang lain.

Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit kitin yang tebal. Kulit kitin yang tipis memudahkan binatang ini bergerak dengan leluasa. Kulit kitin akan mengalami ekdisis (pergantian kulit) berkali-kali.

Sistem peredaran darah pada Myriapoda bersifat terbuka. Darah pada Myriapoda tidak berwarna merah alasannya tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung, darah dipompa ke dalam arteri ke setiap segmen dan kembali ke jantung melalui hemosoel (rongga badan yang mengambil bab dalam peredaran darah).

Myriapoda mempunyai organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang berfungsi mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen. Sistem saraf disebut sistem saraf tangga tali dengan alat peserta rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.

Sistem reproduksi pada Myriapoda ialah secara secual, yaitu dengan fertilisasi internal. Myriapoda ada yang berkembang biak secara vivipar (melahirkan) dan ada yang secara ovipar (bertelur).

Myriapoda terdiri atas dua subkelas, yaitu :

a. Chilopoda

Chilopoda mempunyai alat gerak berupa sepasang kaki di setiap segmen perut. Pada segmen di belakang kepala dan dua segmen tamat dari tubuhnya tidak terdapat sepasang kaki. Pada bab kepala terdapat sepasang mata yang sanggup bermetamorfosis cakar beracun. Hewan ini mempunyai sepasang antena berukuran panjang.

Saluran pencernaan lengkap dan mempunyai kelenjar ludah, serta gigi beracun pada segmen 1. Chilopoda bersifat karnivora. Chilopoda memangsa binatang kecil dengan cara melumpuhkan dengan gigi beracunnya. Akan tetapi, gigitan lipan tidak berbahaya bagi manusia.

Organ pernafasan berupa sepasang trakea yang dilengkapi dengan spirakel pada bab ujungnya. Trakea terletak di kanan dan kiri setiap ruas.  Spirakel berfungsi sebagai lubang keluar masuknya udara. Organ transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bab punggung. Selain itu, Chilopoda mempunyai sepasang ostium di setiap segmen.

Yang termasuk Chilopoda ialah aneka macam macam lipan (kelabang). Panjang badan kelabang mencapai 26 cm. Chilopoda bertubuh pipih, bersegmen banyak sekitar 177 segmen dan mempunyai kaki berjumlah banyak (± 30 – 200 kaki).

b. Diplopoda

Diplopoda mempunyai alat gerak berupa dua pasang kaki di setiap segmen perut. Pada segmen di belakang kepala tidak terdpat kaki dan sedikit sesudah segmen tersebut hanya mempunyai satu kaki. Hewan ini mempunyai sepasang antena berukuran pendek. 

Saluran pencernaan lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Diplopoda bersifat herbivora. Hewan ini memakan sampah atau vegetasi yang sudah mati, lumut, sayur-mayur dan dedaunan.

Organ pernafasan berupa dua pasang trakea berspirakel (lubang pada ujung jalan masuk trakea yang berfungsi sebagai keluar masuknya udara) yang tertelak di kanan dan kiri setiap ruas. Selain mempunyai jantung yang panjang yang terletak di bab punggung sebagai organ transportasi, Diplopoda juga mempunyai dua pasang ostium di setiap segmen.

Yang termasuk Diplopoda ialah lengkibang (luwing). Diplopoda bertubuh lingkaran panjang, mempunyai sekitar 25-100 segmen dan mempunyai kaki berjumlah ± 3.000. Di setiap segmen terdapat dua pasang kaki. Setiap segmennya merupakan fusi (penggabungan) dari dua buah segmen.

Diplopoda hidup di tempat-tempat basah dan gelap. Dalam keadaan bahaya, Diplopoda akan menggulungkan diri, menyerupai cakram atau bola. Diplopoda termasuk ovipar.

Peranan Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia

Myriapoda tidak memperlihatkan keuntungan bagi manusia. Mereka dianggap mengganggu walaupun tidak membahayakan manusia. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

Humus bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu menahan pupuk anorganik larut dalam air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi (proses penambahan udara/oksigen) tanah dan menaikan fotokimia dekomposisi pestisida.

Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak pribadi ditangani oleh mikroorganisme. Mikroorganisme justru menguraikan kotoran dari hewan-hewan menyerupai Myriapoda dan lain-lain.


Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Myriapoda (Chilopoda Dan Diplopoda)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel