√ Cara Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Supaya Cepat Menghasilkan
Sebelum kita mulai mencar ilmu perihal bagaimana cara budidaya jahe dalam polybag, alangkah baiknya kita pahami dulu beberapa hal berikut ini.
Perencanaan
Jadilah pribadi yang realistis, logis dan selalu melangkah dengan hitungan yang pasti. Carilah gosip dari sumber-sumber terpercaya, jangan lupa juga untuk menyaring semua gosip yang sudah didapatkan secara logis.
Ingat, biasanya ada beberapa gosip yang disampaikan dengan samar dan sarat akan kepentingan. Misalkan, info budidaya jahe dengan bobot yang kurang realistis dengan cara memakai produk tertentu.
Karena sanggup jadi si pembuat gosip tersebut yakni seorang penjual produk perkebunan dengan impian sanggup memasarkan produknya (namun tak ada salahnya juga untuk mencobanya kalau memang itu benar adanya).
Informasi yang menyerupai itu terkadang malah tidak berfokus dengan bagaimana cara dan proses yang baik dan benar, melainkan pribadi menuju ke cara yang cenderung instan. Padahal hal semacam itu sangat beresiko, khususnya untuk para pemula yang ingin berkecimpung dalam bidang budidaya.
Artikel terkait: Cara Cerdas Budidaya Jahe Gajah supaya Hasil Maksimal
Oleh alasannya yakni itu, sangat disarankan untuk para pemula untuk mempunyai sebuah direktori yang sanggup ia jadikan sebagai panduan dalam proses “Learning by doing” dalam bidang budidaya.
Persiapan
Lakukan perhitungan dengan sedetail mungkin, atau sanggup juga kau menciptakan planning anggaran biaya kalau memang dalam skala yang cukup besar. Karena hal tersebut akan sangat membantu untuk mengontrol setiap kegiatan yang kita lakukan dalam melaksanakan kegiatan budidaya.
Tetapkan metode yang akan kau gunakan dalam me-manage aktifitas budidaya. Berdasarkan analisa dari kondisi lahan yang akan kita gunakan, serta efektifitas budidaya. Hal tersebut akan membantu kita dalam mencapai sasaran yang sudah kita menetapkan melalui anggaran biaya yang sudah kita buat tadi.
Setelah kita dapatkan metode apa yang akan kita terapkan. Saatnya masuk ke penggalan analisa resiko, hal ini bertujuan untuk mengkaji ulang metode yang akan kita gunakan dengan beberapa tahapan. Misalkan dengan analisa resiko dan solusi yang sanggup kita gunakan untuk mengatasi hambatan yang mungkin akan kita hadapi di tengah jalan.
Pelaksanaan
Pertama-tama kita harus menyiapkan bibit serta kebutuhan lainnya, menyerupai obat-obatan, pupuk dan lain sebagainya. Agar aktivitas penanaman yang sudah kita menetapkan dari awal tidak terganggu dengan hal-hal semacam itu.
Pengolahan lahan dan penyiapan media tanam. Setalah itu, masukkan pupuk dasar sebelum penanaman bibit.
Lakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin. Misalkan dengan membersihkan gulma serta derma pupuk pemanis dan lain sebagainya.
Manajemen panen
Kita harus punya gosip yang akurat perihal harga pasar serta jumlah undangan sebelum kita melempar produk kita kepasaran.
Berdasarkan data yang kita sanggup dari pasar gres sanggup kita memanen hasil budidaya. Dari data tersebut kita juga sanggup menentukan hasil panen kita nantinya akan kita jual dalam bentuk olahan atau masih mentah. Tentu hal ini sangat dipengaruhi oleh undangan pasar.
Perencanaan umum perihal cara budidaya jahe merah dalam polybag
1. Menyiapkan media tanam
Media tanam yang akan kita pakai yakni polybag atau karung bekas. Jika kau memakai karung, sanggup gunakan karung bekas beras ataupun pakan ternak.
Semakin besar ukuran karung, media pengisi yang kita butuhkan juga semakin banyak, selain itu produktifitas jahe juga akan semakin besar. Namun disarankan untuk memakai polybag dengan ukuran minimal 40×50 cm.
Media yang kita butuhkan untuk mengisi polybag antara lain: Tanah, pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 atau sanggup juga 3:2:1.
Tanah
Tanah yang baik utuk dipakai yakni tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya yakni tanah yang remah dengan komposisi antara tanah liat, pasir dan debunya seimbang.
Subur berarti, tanah yang banyak mengandung unsur hara. Jika tanah yang kita gunakan yakni tanah yang gembur dan subur kita tidak membutuhkan banyak pemanis materi lain menyerupai pasir dan juga pupuk.
Pasir
Media pasir sangat diharapkan kalau tanah yang kita gunakan mempunyai kandungan fraksi liat yang tidak mengecewakan tinggi. Pasir yang dipakai pun juga harus pasir ladu atau pasir yang mengandung lumpur. Selai harganya yang murah, pasir jenis ini juga mengandung banyak materi mineral endapan yang sangat diharapkan oleh tanaman.
Pupuk organik
Untuk pupuk organik, kita sanggup gunakan pupuk kandang, kompos atau juga bokashi (pupuk hasil fermentasi dari mikroorganisme). Jika kita akan memakai pupuk kandang, lebih baik gunakan pupuk sangkar yang sudah dihancurkan dan difermentasi, Hal tersebut bertujuan supaya lebih gampang untuk diserap oleh tanaman.
Semua media tersebut campur secara merata sambil bersihkan dari benda-benda yang kira-kira akan mengganggu, menyerupai palastik, watu dan lain sebagainya.
kemudian masukkan ke dalam karung atau polybag yang sudah kita siapkan tadi. Pengisian karung cukup 15-20 cm penggalan saja, alasannya yakni selama masa pertumbuhan tumbuhan nanti akan dilakukan penambahan pupuk organik yang tentunya akan menambah volume dari polybag.
2. Pembibitan jahe
Persiapan pembibitan
Syarat menentukan bibit jahe yang manis untuk ditanam:
- Berasal dari tumbuhan jahe yang sudah tua, biasanya hal tersebut ditandai dengan tajuk yang sudah kering, kira-kira berumur 9-10 bulan.
- Rimpang jahe sudah melewati masa dormansi (1-1,5 bulan), jahe masih segar dengan tidak ada tanda bibit penyakit serta pembusukan.
- Kulit rimpang tidak lecet atau memar alasannya yakni bekas galian.
- Pilih rimpang subur dan subur.
- Bibit yang berkualitas yakni bibit yang baik (tidak disimpan terlalu lama).
- Memenuhi syarat akan mutu genetik, mutu fisiologis (persentase tumbuh tinggi) serta mutu fisik yang manis dan tahan terhadap hama penyakit.
- Rimpang yang akan dijadikan sebagai bibt, sebaiknya dipotong-potong dengan cutter yang steril atau sanggup juga dipotes pribadi dengan menyisakan 2-3 bakal mata tunas dengan bobot sekitar 25-60 gram untuk jahe putih besar, 20-40 jahe putih kecil dan jahe merah.
Estimasi kebutuhan benih untuk lahan per hektar untuk jahe putih besar (panen tua) membutuhkan benih sekitar 2-3 ton dan 5 ton untuk jahe putih besar (panen muda). Sedangkan jahe merah dan jahe emprit sekitar 1-1,5 ton.
Pengecambahan
Jika kau khawatir dengan akan adanya serangan jamur, bibit sanggup kita rendam terlebih dulu dalam larutan fungisida (misalkan Dithane M-45) selama kurang lebih 15 menit (untuk budidaya konvensional).
Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian letakkan di daerah yang lembab supaya sanggup berkecambah dengan baik. Selain itu, kita juga harus mengontrolnya setiap hari dengan cara membasahinya kalau bibit sudah mulai mengering. Bibit akan mulai berkecambah kira-kira sekitar 2 minggu.
Penyemaian
Salah satu cara untuk menyemaikan jahe yakni dengan memakai peti kayu dengan urutan kerja sebagai berikut.
a. Pada penggalan dasar peti letakkan bakal bibit selapis
b. Beri sekam padi atau debu gosok, kemudian bibit jahe tersebut beri debu gosok lagi. Terus begitu hingga yang paling atas yakni sekam padi atau debu gosok (berlapis, bibit, debu gosok, bibit, debu gosok).
c. Benih tersebut akan mulai bertumbuh dalam kurun waktu 2-4 minggu. Jika sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm (3-5 daun). Jika sudah begitu sanggup kita ambil bibit tersebut dari rimpangnya kemudian kemudian kita tanam dalam karung atau polybag.
d. Rimpang yang tersisa sanggup kita tanam kembali di daerah penyemaian supaya tumbuh bibit yang lain. (satu buah rimpang sanggup menghasilkan sekitar 2-4 bibit).
e. Setelah bibit kita tanam, tumbuhan jahe tersebut jangan pribadi kita tempatkan pada ruang yang terbuka dengan paparan sinar matahari secara langsung. Melainkan harus kita adaptasikan terlebih dulu di daerah yang mempunyai naungan hingga berumur sekitar 1,5-2 bulan.
3. Menanam
Penanaman bibit jahe dalam polybag atau karung haruslah sangat hati-hati. Buatlah lubang pada polybag, kira-kira sebesar ukuran bibit, kemudian masukkan medianya (tanah, pasir dan pupuk) beserta bibitnya ke dalam polybag.
Setelah itu tutup tutup dengan media disekitarnya dan padatkan ala kadarnya saja. Setelah proses penanaman selesai, media dan bibit harus sering dengan air secukupnya supaya kebutuhannya untuk bertumbuh tercukupi dengan baik.
4. Memelihara
Pemeliharaan tumbuhan jahe dalam polybag atau karung sangatlah mudah, pemeliharaan tersebut biasanya meliputi: penyiangan, penyiraman penggemburan media, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.
5. Memanen
Tanaman jahe yang sudah kita bududayakan tersebut sanggup kita panen sehabis berumur kurang lebih sekitar 10 bulan. Tanaman yang sudah renta dan siap panen yakni tumbuhan yang sudah melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya bermetamorfosis kuning dan sudah mengering.
Proses panen jahe yang kita tanam di polybag sangatlah mudah, alasannya yakni kita tidak perlu susah payah untuk menggali. Kita hanya perlu memakai cetok atau merobek kantung polybag yang sudah mulai lapuk.
Angkat rimpang jahe dengan hati-hati supaya tidak rusak, kemudaion bersihkan dari tanah dan kotoran yang melekat (jika perlu basuh dengan air bersih). Satu rumpun tumbuhan jahe yang ada dalam satu media tanam karung ukuran 50 kg sanggup menghasilkan rimpang jahe sekitar 2-5 kg.
Catatan:
Ada beberapa laba yang sanggup kita dapatkan dari budidaya jahe dalam polybag.
1. Lebih irit daerah alasannya yakni kita sanggup melakukannya meskipun kita hanya punya lahan yang kurang luas. Karena kita sanggup memakai sistem susun.
2. Proses perawatan dan pemanenan sangatlah gampang serta masih banyak lagi laba yang akan kita dapatkan.
Sumber https://carajuki.com
0 Response to "√ Cara Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Supaya Cepat Menghasilkan"
Posting Komentar