Objek Studi Geografi
Objek Studi Geografi – Sama menyerupai halnya cabang ilmu pengetahuan lainnya, geografi juga mempunyai ruang lingkup kajian tersendiri yang dinamakan sebagai objek studi geografi.
Banyak andal telah mengemukakan terkait objek studi geografi ini namun semuanya tampak berbeda. Apabila kita urutkan kembali akan tampak bahwa objek studi geografi terdiri atas dua aspek yaitu material dan formal.
Beberapa disiplin ilmu sanggup saja mempunyai objek material yang sama dalam bidang kajiannya namun akan berbeda dalam hal objek formalnya. Misalnya objek studi antara ilmu pengetahuan geografi, geologi dan geofisika. Ketiga ilmu pengetahuan tersebut mempunyai ojek material yang sama yakni planet bumi namun kajian formalnya berbeda satu dengan yang lainnya (Bambang Utoyo, Thn. 2009).
1. Objek Material
Objek material geografi mencakup letak dan fenomena yang terjadi di geosfer (permukaan bumi). Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi, contohnya letak fisiografi antara lain letak astronomis, klimatologi, maritim dan letak geomorfologi sedangkan letak sosiografi contohnya letak sosial, ekonomi, politik dan letak kultural. Selain itu, objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan insan (budaya). Adapun bentang lahan fisik atau lingkungan alam mencakup atmosfer (meteorologi dan klimatologi), litosfer (geologi, geomorfologi dan pedologi), hidrosfer(oseanografi dan hidrologi) serta biosfer (botani dan zoologi) sedangkan bentang lahan budaya atau lingkungan insan mencakup geografi sosial, geografi kota, geografi penduduk, geografi ekonomi dan lain-lain (Eni Anjayani, Thn. 2009).
a. Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi Atmosfer mempunyai ketebalan sekitar 1.000 km dan tersusun atas beberapa unsur antara lain nitrogen 78,08%, oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034% (baca juga: lapisan-lapisan atmosfer bumi). Nah, untuk mengkaji atmosfer ini, kita memerlukan cabang ilmu pengetahuan lainnya yaitu ilmu meteorologi dan klimatologi (Saptanti Rahayu, Thn. 2009).
b. Litosfer atau kulit bumi Bumi daerah kita berpijak terdiri atas beberapa lapisan tanah, batu-batuan dan mineral-mineral penyusun kerak bumi atau kulit bumi. Nah, terkait kulit bumi ini sanggup kita pelajari melalui beberapa cabang ilmu pendukung lain contohnya ilmu geologi, geomorfologi dan ilmu tanah (Saptanti Rahayu, Thn. 2009).
c. Hidrosfer (air) Hampir dua pertiga bab permukaan bumi yakni air. Nah, untuk mempelajari keberadaan air di kulit bumi sanggup dilakukan melalui cabang ilmu hidrologi untuk air tawar, contohnya limnologi yang mempelajari ihwal danau, hidrometeorologi untuk mempelajari ihwal kandungan air di udara, hidrologi fluvial (sungai) dan hidrologi air tanah (groundwater hidrology) serta oseanografi untuk mempelajari air maritim (Saptanti Rahayu, Thn. 2009).
d. Biosfer (hewan dan tumbuhan) Biosfer sanggup dipelajari melalui ilmu biogeografi, ekologi serta antropologi (Saptanti Rahayu, Thn. 2009).
e. Antroposfer (manusia) Nah, kalau kita memahami objek material geografi ini, kita jadi tahu bahwa sebuah fenomena apabila ditinjau dari sudut pandang geografi tetaplah akan selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang lainnya, dengan kata lain masih membutuhkan cabang ilmu pengetahuan lainnya (Saptanti Rahayu, Thn. 2009).
2. Objek Formal
Objek formal merupakan suatu cara pandang keruangan dan cara berpikir terhadap tanda-tanda yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya yang dituangkan dalam konsep-konsep geografi.
a. Sudut Pandang Keruangan/Regional Melalui sudut pandang keruangan, objek formal sanggup ditinjau dari segi nilai suatu daerah dari banyak sekali kepentingan. Nah, dari hal ini kita sanggup mempelajari ihwal letak, jarak, keterjangkauan atau aksesibilitas dll.
b. Sudut Pandang Kelingkungan/Ekologi Sudut pandang ekologi sanggup dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme dengan lingkungannya, misalnya, keterkaitan antara pantai dan nelayan, keterkaitannya petani dengan area persawahan.
c. Sudut Pandang Kewilayahan Sudut pandang kewilayahan merupakan kombinasi antara analisis dari sudut pandang keruangan dan ekologi. Analisis pada sudut pandang ini sanggup dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lain.
d. Sudut Pandang Waktu Objek formal sanggup dipelajari dari waktu ke waktu sehingga sanggup diketahui sejauh mana perubahannya. Misalnya kita sanggup mengukur luas sebuah pulau dari waktu ke waktu.
Rhoad Murphey dalam buku berjudul The Scope of Geography mengemukakan bahwa ada tiga pokok ruang lingkup studi geografi, yakni sebagai berikut:
1) Adanya persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek-aspek keruangan dan bagaimana insan sanggup memanfaatkannya,
2) Hubungan interaksi antara insan dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bab dari keragaman wilayah,
3) Kerangka kerja regional dan analisis terhadap region-region khusus.
Pemahaman terkait objek studi geografi ini sangatlah penting bagi kita yang hendak mempelajari ilmu georgrafi (Baca juga: Struktur geografi)
[color-box]Anjayani,Eni.2009.Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA.Jakarta:PT. Cempaka Putih. Rahayu, Saptanti.2009. Nuansa Geografi. Solo: PT Widya Duta Grafika. Utoyo, Bambang.2006.Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta:PT. Pribumi Mekar. Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA : Untuk Kelas X, Semester 1 dan 2. Bandung: CV. Armico.[/color-box]
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Objek Studi Geografi"
Posting Komentar