-->

iklan banner

Sistem Ekonomi: Pengertian Dan Contohnya

Sistem ekonomi pada prinsipnya merupakan bab dari sistem sosial dengan ruang lingkup dan tujuan memecahkan problem dasar perekonomian. Dalam kehidupan sosial, tak jarang kita dihadapkan dengan permasalahan sosial yang sifatnya kompleks. Salah satu cara memecahkan persoalan sosial yang bekerjasama dengan perekonomian yaitu dengan menerapkan sistem ekonomi yang spesifik.


Untuk memahami pengertian sistem ekonomi, kita perlu melihat definisi masing-masing kata tersebut, yaitu ”sistem” dan ”ekonomi”. Sistem yaitu mekanisme, pengorganisasian melalui forum atau pranata. Ekonomi yaitu acara sosial yang berkaitan dengan prodiksi, distribusi, dan konsumsi.







Postingan Sosiologis.com kali ini akan menjelaskan wacana pengertian sistem ekonomi beserta misalnya secara ringkas. Uraian mengenai sistem ekonomi, sebagaimana uraian yang lain di blog ini sengaja ditampilkan dalam versi yang ringkas biar pembaca sanggup memahami dalam waktu yang relatif singkat. Kita eksklusif menuju pada pengertiannya.


Pengertian sistem ekonomi


Sekilas sudah disinggung di awal bahwa sistem ekonomi atau dalam bahasa Inggris econmic system yaitu bab dari sistem sosial yang lebih luas. Di sini kita letakkan dulu bahwa ilmu ekonomi merupakan cabang dari ilmu sosial. Saya sengaja tulis ini di awal biar pembelajar ekonomi tidak tersesat terlampau jauh sehingga berasumsi sebaliknya, yaitu bahwa ilmu sosial yaitu cabang dari ilmu ekonomi.


Econmic system muncul sebagai upaya kolektif dalam rangka memacahkan persoalan perekonomian suatu kelompok, bangsa atau negara. Di sini kita sanggup uraikan lebih spesifik definisinya, yaitu bagian dari sistem sosial yang terdiri dari tata cara, aturan, kebiasaan dalam masyarakat untuk mengatur, mengorganisir, dan mengoordinasi sikap sosial dalam menjalankan kegiatan ekonomi sehingga menjadi suatu keteraturan yang dinamis.


Baca juga: Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli







Dari definisi di atas, kita sudah sanggup melihat luasnya cakupan sistem ekonomi. Dalam sejarahnya, pola dasar koordinasi sikap ekonomi terbagi menjadi tiga: tradisi, negara, pasar. Ketiga institusi tersebut sudah eksis bahkan sebelum istilah sistem ekonomi itu sendiri dikenal.


Beberapa pola econmic system yang akan disebutkan dalam goresan pena ini juga tidak lepas dari pembagian tersebut. Namun, sebelum kita mengulas masing-masing pola sistem ekonomi di dunia, kita perlu memahami bagaimana ketiga institusi tersebut muncul.


Sejarah perkembangan sistem ekonomi


Berabad-abad lamanya kegiatan ekonomi diberbagai bangsa atau negara diatur oleh adab atau kebiasaan yang diwariskan oleh nenek moyang. Pengaturan oleh adab ini disebut sebagai pola perekonomian berbasis tradisi, dimana nantinya disebut sebagai sistem ekonomi tradisional.


Saat ini, meskipun kehidupan sosial dikatakan semakin modern, bukan berarti ekonomi tradisional punah. Aktivitas ekonomi tradisional masih eksis di banyak sekali kawasan terutama dikalangan masyarakat yang masih bercorak hidup sederhana.


Perkembagan menuju pola koordinasi ekonomi negara muncul semenjak konsep negara-bangsa bangkit di Eropa Barat, sekitar kala 16 atau 17. Pemerintah feodal pada ketika itu mulai merasa berkepentingan untuk memajukan perekonomian nasional dengan cara mengatur perdagangan internasional. Kaum merkantilis mulai memproduksi barang untuk keperluan ekspor. Tak hanya produksi barang, seperangkat hukum yang mengatur pembayaran dan harga pun ditetapkan.


Baca juga Motif Ekonomi: Pengertian, Macam, Tujuan Contoh







Memasuki final kala ke 18, pabrik-pabrik di Eropa Barat bermunculan akhir revolusi industri. Implikasi eksklusif dari kemunculan banyak pabrik ini yaitu meluasnya perdagangan internasional. Seperangkan hukum yang sebelumnya dikontrol oleh negara mulai dirasa mengekang para pengusaha dan pemilik modal yang menguasai pabrik-pabrik. Kehendak untuk membatasi tugas negara dalam perekonomian mulai bermunculan.


Kehendak untuk membatasi tugas negara yaitu pandangan yang didasarkan pada prinsip kebebasan individu untuk mengatur kepentingan ekonominya sendiri, dalam hal ini kebebasan produsen dan konsumen. Negara dibatasi hanya mengurusi bidang keamanan dan ketertiban. Pandangan ini kelak diberi nama liberalisme.


Perkembangan pola koordinasi ekonomi hingga pada terbentuknya sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Pola koordinasi berbasis tradisi menjadi sistem ekonomi tradisional, pola koordinasi berbasis negara menjadi sistem ekonomi terpusat atau sosialis, pola koordinasi berbasis pasar menjadi sistem ekonomi pasar atau kapitalisme liberal.


Ketiga bentuk sistem perekonomian tersebut eksis setidaknya secara teoritis dan konseptual. Belakangan muncul sistem ekonomi yang merupakan perpaduan dari beberapa sistem ekonomi sebelumnya, yang disebut dengan sistem ekonomi campuran.


Kita akan bahas secara ringkas keempat pola sistem perekonomian yang sudah disinggung diatas sebagai berikut.


Sistem ekonomi pada prinsipnya merupakan bab dari sistem sosial dengan ruang lingkup da Sistem Ekonomi: Pengertian dan Contohnya


Contoh sistem ekonomi



  • Sistem ekonomi tradisional


Memahami apa itu sistem perekonomian tradisional gampang saja, yaitu sistem ekonomi yang berbasis pada tradisi, adat, dan kebiasaan yang diturunkan dari nenek moyang. Kita perlu menelisik beberapa kriteria untuk memperdalam pemahaman. Sistem perekonomian berbasis tradisi pada umumnya bercirikan belum adanya pembagian kerja yang jelas, ketergantungan pada sektor pertanian, dan teknologi yang dipakai masih sangat sederhana.


Bila kita lihat kegiatan ekonomi di suatu kawasan yang masih menerapkan sistem perekonomian ini, maka cenderung akan kita jumpai masih adanya korelasi sosial yang kuat, solidaritas dan gotong-royong juga menjadi unsur yang diterapkan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup individu atau kelompok. Sistem pertukaran tukar barang berlangsung atas dasar kebutuhan, bukan mencari profit.



  • Sistem ekonomi terpusat (sosialis)


Sistem perekonomian ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi termasuk harga barang dan jasa ditetapkan oleh pemerintah, hak milik berada pada level kolektif, dan alat-alat produksi dikuasai oleh negara. Sekilas kita sudah sanggup melihat bahwa sistem perekonomian ini menempatkan pemerintah sebagai bintang film yang memegang peranan paling penting dan mayoritas dalam kegiatan ekonomi.


Sistem ini sering disebut juga sistem ekonomi komando. Bila kita lihat suatu negara yang menerapkan sistem ini, maka kecenderungannya yaitu masyarakatnya mempunyai kesenjangan sosial yang rendah. Selain itu, pengawasan dan kontrol arus barang dan jasa lebih gampang alasannya dominasi tugas pemerintah. Namun sistem ini juga berpotensi memasung daya kreasi masyarakat sehingga membatasi lahirnya penemuan dan entrepreneurship.


Baca juga Prinsip Ekonomi dan Contoh Penerapannya







  • Sistem ekonomi pasar (kapitalis)


Sistem ini sering disebut juga sistem ekonomi liberal. Penerapan sistem ini memberi kebebasan seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melaksanakan tindakan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Dalam studi ilmu sosial, kondisi lepas tangan pemerintah dalam pengambilan keputusan disebut dengan laissez-faire. Selain diakuinya kebebasan individu, salah satu ciri utama sistem ini yaitu tindakan ekonomi dilakukan dengan semangat mendulang profit.


Sistem ekonomi liberal membuka persaingan perjuangan sehingga memantik lahirnya inovasi. Peran negara pada sistem ini yaitu memberi pemberian pada swasta atau individu untuk berkarya dan menjamin hak milik perorangan. Produksi barang dan jasa juga didasarkan pada undangan pasar atau kebutuhan masyarakat, bukan undangan negara. Namun sisi jelek sistem liberal juga nyata, diantaranya, penindasan pada kelas masyarakat yang lemah, ekspoitasi tenaga kerja alasannya produsen mengutamakan profit, dan kecenderungan untuk memonopoli pasar.



  • Sistem ekonomi campuran


Sistem ini sanggup dideskripsikan sebagai adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian biar sumber daya ekonomi tidak dimonopoli atau dikuasai penuh oleh swasta. Sistem perekonomian ini sanggup dipahami sebagai gabungan antara sistem kapitalis dan sosialis. Bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem ini mencakup pembuatan aturan, kepemilikan perusahaan negara, dan penerapan kebijakan ekonomi.


Dalam sistem ini, hak milik individu diakui oleh negara, namun penggunaanya dikontrol dan diawasi oleh negara, dalam arti dihentikan merugikan kepentingan umum. Adanya campur tangan oleh pemerintah membuka peluang terpenuhinya kebutuhan masyarakat melalui sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah. Namun demikian, sistem perekonomian ini rawan terhadap sikap korup pemerintah alasannya kontrol yang lemah dari luar dan kecenderungan individu dijajaran pemerintah sendiri yang bahagia memperkaya diri sendiri.


Baca juga Sosiologi Ekonomi: Definisi dan Sejarahnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sistem Ekonomi: Pengertian Dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel