-->

iklan banner

Teknik Analisis Data: Klarifikasi Lengkap

Teknik analisis data lumrahnya dilakukan sesudah proses pengumpulan data selesai. Namun perlu dicatat bahwa pada beberapa kasus, terutama penelitian kualitatif, pengumpulan data bisa dilakukan kembali apabila analisis yang dilakukan menunjukkan kekurangan data. Tentu saja jikalau waktunya memungkinkan.


Tujuan dilakukannya analisis data dalam riset sosial termasuk riset sosiologi ialah untuk mengidentifikasi pola-pola sosial dari tanda-tanda atau fenomena sosial yang diteliti. Pada artikel blog kali ini saya akan bahas ihwal teknik analisis data pada proses penelitian kuantitatif dan kualitatif secara ringkas biar pembaca menerima citra umum bagaimana analisis data sanggup dilakukan. Merujuk pada Lumen Learning, sebuah forum penyedia katalog online pendidikan, saya paparkan ringkasan teknik analisis data. Sebelumnya akan saya jelaskan definisi singkat analisis data.


Baca juga Metode Penelitian Sosial






Apa itu analisis data?


Analisis data ialah tahapan dalam proses penelitian dengan tujuan menginvestigasi, mentransformasi, mengungkap pola-pola tanda-tanda sosial yang diteliti biar laporan penelitian sanggup menunjukkan informasi, selesai dan atau menyediakan rekomendasi untuk pembuat kebijakan.


Jadi, analisis data itu sendiri merupakan sebuah proses. Proses analisis data melibatkan beberapa teknik. Teknik analisis data penelitian kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Namun demikian, bisa mengandung kesamaan dalam beberapa hal. Berikut ini klarifikasi umum teknik analisis data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Beberapa tahapan awal keduanya cenderung mempunyai kesamaan.


Teknik analisis data


Memeriksa kelengkapan data


Tahap ini dilakukan segera sesudah data terkumpul. Peneliti bisa menciptakan ceklist untuk memastikan apakah semua data sudah terkumpul. Perlu diperhatikan bahwa tidak ada dataset atau catatan lapangan yang sempurna. Selalu ada kekurangan dan celah sesudah data terkumpul. Namun demikian, penting bagi peneliti untuk melaksanakan justifikasi bahwa data yang terkumpul sudah layak untuk dianalisis. Justifikasi tersebut tentu didasarkan pada desain riset awal ihwal data apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Singkatnya, jikalau data dirasa cukup, maka bisa dianggap sudah lengkap.


Memeriksa kualitas data


Tahap ini dilakukan dengan cara mengamati atau membaca berulang-ulang apakah tanggapan dari informan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, dalam arti semua kolom terisi atau semua pertanyaan terjawab secara memuaskan. Pemeriksaan kualitas data dilakukan untuk menentukan berapa data yang missing dan perlukah dilakukan pencarian data tambahan.


Teknik analisis data lumrahnya dilakukan sesudah proses pengumpulan data selesai Teknik Analisis Data: Penjelasan Lengkap


Menentukan kualitas pengukuran


Tahap ini umumnya dilakukan pada riset kuantitatif. Bagaimana variabel diukur harus diuraikan secara jelas. Misalnya, peneliti membahas ihwal kualitas hidup manusia. Hidup yang berkualitas harus bisa diukur. Kualitas hidup bisa diukur dengan tingkat kebahagiaan subjektif dan kesehatan. Skala yang dipakai misalnya, responden menentukan antara angka 1-10 pada kuesioner, semakin tinggi semakin bahagia. Ada banyak macam cara untuk melaksanakan pengukuran.


Pada penelitian kualitatif, pengukuran seringkali tidak perlu lantaran memang umumnya fenomena kualitatif tidak bisa diukur atau sebaiknya tidak perlu demi menjaga kualitas data. Misal, penelitian ihwal pengalaman kultural masyarakat penggemar laga ayam atau makna sosial dari suatu fenomena sosial lain. Pengalaman kultural dan pemaknaan sosial oleh informan lebih relevan dijelaskan dengan narasi ketimbang skala atau angka.


Baca juga Validitas dan Reliabilitas






Membuat klastering data


Setelah peneliti memastikan data yang terkumpul cukup dan dianggap berkualitas, tahap selanjutnya ialah menciptakan klastering. Tahap ini sangat penting lantaran kuat pada penentuan sistematika penelitian. Tanpa klastering, peneliti akan kebingungan sendiri dan berpotensi tersesat dalam kompleksitas data yang dimiliki. Klastering bisa disebut juga grouping. Intinya, menciptakan pembagian terstruktur mengenai data.


Pengklasifikasian data harus merujuk pada relevansi dan kualitas data. Peneliti memastikan setiap pertanyaan penelitian dibuatkan klasifikasiannya. Sebagai contoh, penelitian kualitatif ihwal perkembangan komunitas urban. Klasifikasi bisa dilakukan dengan cara menentukan bahwa narasi yang bersumber dari ketua komunitas cenderung lebih relevan dibanding narasi dari anggota yang gres masuk apabila fokusnya ialah ihwal perkembangan komunitasnya. Proses klastering terkait dekat dengan tahap pemeriksaan kualitas data.


Melakukan analisis


Setelah data terklasifikasi dengan jelas, analisis data bisa dilakukan untuk menemukan pola. Pada tahap ini ada perbedaan yang menonjol antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Riset kuantitatif lumrahnya menerapkan statistik. Sedangkan riset kualitatif menerapkan coding. Keduanya bisa dilakukan secara manual atau dengan pemberian software komputer. Berikut ini akan saya jelaskan secara singkat analisis data pada kedua metode penelitian dan software apa saja yang bisa digunakan.


Analisis data kuantitatif


Ada beberapa tipe analisis data kuantitatif. Salah satu yang paling terkenal ialah analisis regresi. Analisis regresi mengukur kekerabatan antara variabel dependen dan variable independen. Ringkasnya, analisis regresi menunjukkan perubahan nilai variabel dependen saat variabel independen berada pada nilai yang tetap.


Sebagai contoh, penelitian ihwal tingkat pendidikan dan pendapatan ekonomi. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui, misalnya, apakah orang yang pendidikannya tinggi, mempunyai pendapatan ekonomi yang lebih tinggi pula. Regresi analisis bisa menunjukkan bukti bahwa ternyata, ada kekerabatan yang signifikan antara keduanya. Atau jikalau kesannya sebaliknya, maka tidak ada kekerabatan yang signifikan antara keduanya.


Analisis regresi juga bisa dilakukan untuk menciptakan prediksi. Umumnya, proses pengumpulan data dalam riset kuantitatif tidak diketahui secara detail. Peneliti memakai dataset yang sudah tersedia. Proses ini memengaruhi munculnya klaim bahwa analisis regresi mempunyai kekuatan untuk menciptakan perkiraan yang bisa diuji kebenarannya. Namun demikian, analisis regresi sangat lemah apabila dipakai untuk menyimpulkan kekerabatan sebab-akibat antar variabel. Beberapa software terkenal yang bisa dipakai untuk analisis regresi antara lain, SPSS atau Stata.


Baca juga Metode Penelitian Kuantitatif






Analisis data kualitatif


Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara coding. Proses coding melibatkan penentuan konsep atau variabel yang mendahului. Coding memfasilitasi peneliti untuk menciptakan kesimpulan yang valid dan sistematis. Secara ringkas, koding merupakan proses kategorisasi data kualitatif sehingga bisa dengan gampang diukur atau dipahami.


Konsep atau variabel yang ditentukan dalam coding harus merujuk pada rumusan dilema atau pertanyaan penelitian. Tentu saja, data verbal harus ditranskrip terlebih dahulu. Proses coding cukup memakan waktu lantaran peneliti harus membaca hasil transkripsi secara berulang, tidak bisa hanya sekali saja. Dua atau tiga kali pengulangan biasanya dianggap cukup.


Contoh proses koding, contohnya pada penelitian ihwal maskulinitas dalam institusi militer. Peneliti bisa menciptakan konsep atau variabel yang menunjukkan maskulinitas anggota militer, misal persepsi aggota militer terhadap perang, persepsi terhadap resiko, persepsi terhadap keluarga, dan sebagainya. Narasi ihwal maskulinitas diklasifikasikan apakah masuk kategorisasi perang, resiko, keluarga, atau ada variable lainnya yang menunjukkan maskulinitas. Proses ini merupakan proses coding. Saat ini banyak software kualitatif yang bisa dipakai untuk membantu peneliti melaksanakan coding, menyerupai Atlas.ti atau N-Vivo.


Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif






Perlu digarisbawahi, tahapan tersebut tidak bersifat kaku. Namun saling berkaitan satu sama lain. Bisa saja dalam prosesnya peneliti sudah hingga menciptakan klastering, namun menemukan data yang janggal sehingga dibutuhkan pemeriksaan ulang terhadap kualitas data. Proses yang dijelaskan diatas pada praktiknya lebih cair. Teknik analisis data melibatkan tahapan-tahapan sebagaimana yang sudah disebutkan diatas.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Teknik Analisis Data: Klarifikasi Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel