√ Peluang Bisnis Kedai Kopi, Raih Omzet 100Jt Perbulan!
Kedai yang menyediakan aneka kopi dan gabungan ini bangkit semenjak September 2004 yang lalu. Saat ini kedai kopi mempunyai 4 outlet yang tersebar di Jogja, Solo dan Jambi dengan di bantu 74 karyawan. Total omset per bulan seluruh outlet mencapai Rp 500 juta.
Menurut pemilik kedai kopi pandangan gres pembuatan outlet ini berawal dari sebuah dialog – dialog biasa yang tidak begitu ditanggapi oleh teman-teman. Dari seringnya nongkrong dan minum – minum kopi bersama teman, pandangan gres ini sanggup disalurkan.
Namun sesaat menjelang kelulusan dari kuliah di Ekonomi Jurusan Manajemen Internasional Univ. Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Teddie Dian Patria melihat peluang bisnis kedai kopi ini sampai alhasil memutuskan untuk bergerak lebih fokus lagi untuk menciptakan usahanya.
Dengan bermodalkan dana minim dan melaksanakan survey di lapangan, Rony Wirayuda, Deny Neilmant, Teddy Dian Patria, Citot Tatar Kusnoto dan M. Ali Sofyan membentuk sebuah tim kerja untuk menciptakan sebuah usulan bisnis ” Kedai Kopi ” untuk ditawarkan kepada calon investor.
” Pada awalnya kami berlima patungan 200rban per orang, sehingga terkumpul dana 1jtan. Dana ini kita kembangkan untuk menciptakan usulan bisnis ( perencanaan bisnis ) untuk kemudian ditawarkan kepada calon investor ” ungkap Teddy panggilan akrabnya.
Ternyata pendidikan di Ekonomi Manajemen Internasional tidaklah sia – sia ia dapatkan, alasannya yakni sistem administrasi dan pemasaran yang dipakai sampai sekarang, banyak didapatkan sewaktu kuliahnya dulu. Setelah itu, ia tawarkan kepada lebih dari 100 calon investor untuk memperlihatkan investasi di bisnis kedai kopi.
” Dulu kita hanya menganggarkan modal investasi 40jt untuk menciptakan 1 outlet kedai kopi. Dan ternyata, berbagai hambatan – hambatan yang kita alami, salah satunya yakni penawaran investasi kepada orang – orang. Dari 100 orang tersebut, alhasil kami mendapat 6 orang yang tertarik ” kenang Teddy.
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
Produk
Pada awalnya kedai kopi memperlihatkan bentuk kopi khusus. ” Kendala kita dulu yakni tim kami tidak ada yang mengerti mengenai pembuatan kopi. Sehingga kami harus berguru dari luar untuk mengetahui perihal pembuatan kopi. Sedangkan bila berguru pada orang lain, jarang ada yang mau memberitahunya. Biasanya secret perusahaan. ” jelasnya.
” Kopi yang telah kita buat, diuji cobakan kepada sekitar 500an orang untuk dicicipi sebagai test produk. Kini produk minuman Keiko telah mengalami pergantian, kini produk unggulannya yakni “Galvacino” merupakan gabungan antara kopi, susu dan creamer.
Tahap pengembangannya kini, Keiko ( panggilan dekat untuk kedai kopi ) telah menjalani hampir 5 tahun, dengan waktu tersebut berbagai perubahan – perubahan yang dilakukan piihak administrasi Kedai Kopi. Salah satunya yakni memperlihatkan bentuk kemitraan untuk mendirikan Kedai Kopi di luar kota Jogja
Di temui tim bisnisUKM di salah satu outletnya di Jl. Selokan Mataram Gejayan Yogyakarta, Teddy menjelaskan bahwa salah satu keunggulan dari produk kedai kopi yakni sistem pelayanan dan rasa kopi yang sesuai dengan konsumen . Selain itu, barista yang merupakan sebutan untuk para peracik kopi di kedai kopi tersebut mempunyai keahlian dalam melaksanakan pengontrolan kualitas kopi. Sehingga konsumen tidak merasa dikecewakan akhir kualitas kopinya menurun.
Sebelum mengeluarkan produk atau layanan terbarunya, dilakukan survey pasar dengan cara wawancara dan test market.
Kedai kopi memposisikan diri pada anak – anak muda menengah keatas yang mempunyai minat dalam bidang bisnis atau musik. Dengan segala fasilitasnya yang dimiliki, kedai kopi seringkali memperkuat brand-nya dengan melaksanakan acara – acara bagi konsumennya. Salah satunya yakni menyediakan akomodasi tempat untuk mengadakan acara workshop bisnis yang dilakukan oleh JCI ( Jogja Chamber International ) pada bulan Desember 2008 yang lalu.
Selain dalam melaksanakan promosi bentuk kegiatan, Kedai Kopi juga memperkuat merk nya dengan melaksanakan promosi melalui internet. Dengan taktik online ini, komunitas dari Keiko yang sering berafiliasi dengan internet, sanggup dipantau dan dipelihara.
Peluang Bisnis
Kedai Kopi memperlihatkan kepada investor untuk membuka perjuangan kedai kopi di tempat lainnya. Dengan memakai sistem bagi hasil, membuka perjuangan yang diinginkan banyak calon investor ini, sanggup menjadi suatu alternatif peluang bisnis yang potensial.
“ Untuk ketika ini dana yang harus disiapkan oleh calon investor minimal Rp 200jt rupiah. Ini tergantung dari lokasi dan tempat yanga akan dipakai “ dijelaskan oleh Teddy. Dari dana tersebut akan dipakai untuk segala perlengkapan dan peralatan untuk kedai kopi, sewa tempat, persiapan modal kerja, dan juga biaya pemeliharaan IT dan manajemen.
Pihak Kedai Kopi mengklaim bahwa, dengan dana investasi sebesar 200 juta tersebut, calon investor sanggup balik modal selama kurang lebih 6 bulan. Asumsi tersebut didapat dengan memenuhi sasaran minimal 80% penjualan yang diberikan oleh administrasi sebesar 5.000 cup / gelas setiap bulannya. Dari hasil tersebut didapat omset bulanan sekitar 100 juta – 150 juta
Analisa Keuangan
Rata – rata omset / Outlet / bln : Rp 100.000.000
Bahan Baku ( 40% ) : Rp 40.000.000
Laba Kotor : Rp 60.000.000
Biaya Operasional / outlet ( rata – rata )
Gaji Pegawai : Rp 9.250.000
Overhead ( listrik, telp, pam ) : Rp 3.000.000
Sewa Tempat : Rp 2.500.000
Langganan Internet : Rp 750.000
Operasional IT : Rp 3.500.000
Biaya Penyusutan Alat : Rp 2.500.000 * diambil rata-rata
Operasional Lain – Lain : Rp 5.000.000
TOTAL : Rp 26.000.000
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Laba Bersih / outlet : Rp 34.000.000
BEP / Balik Modal = 5,8 bulan / 6 bulan
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Peluang Bisnis Kedai Kopi, Raih Omzet 100Jt Perbulan!"
Posting Komentar