Jenis Dan Pola Kaidah - Kaidah Dalam Penggabungan Kalimat
Tidak semua kalimat yang kita utarakan merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah yang ada. Mungkin hanya sebagian kecil saja dari kalimat yang kita ucapkan sesuai dengan hukum atau kidah yang berlaku. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik verbal maupun tertulis, harus mempunyai subjek (S) dan predikat (P). bila tidak mempunyai unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Dengan kata yang menyerupai itu hanya sanggup disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.
Kalimat yakni suatu bahasa terkecil dalam suatu goresan pena atau verbal yang mengungkapan pikiran yang utuh. Dalam verbal kalimat diucapkan dengan nada naik dan turun tergantung kalimat yang diucapkan, sedangkan dalam goresan pena kalimat di tandai dengan tanda baca menyerupai koma(,) dan titik(.).
Untuk sebuah kalimat dasar mempunyai pola sebagia berikut :
- KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
- KB + KS : Dosen itu ramah.
- KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
- KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
- KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
- KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
- KB1 + KB2 : Rustam peneliti.
Ketujuh pola kalimat dasar ini sanggup diperluas dengan aneka macam keterangan dan sanggup pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks. Untuk menciptakan sebuah kalimat yang baik dan benar, terlebih dahulu kita mengerti apasih pengertian dan fungsi dari unsur. Kalimat yang baik dan benar harus memliki unsur-unsur kalimat di dalamnya. Adapun unsur kalimat yaitu :
- Sujek (S)
- Prediakt( P)
- Objek (O)
- Keterangan
- Keterangan tempat : di sekolah, di akntor, dll
- Keterangan cara : dengan lambat, tidak serius, semangat, dll
- Keterangan alat : menggunakan kapal laut, menggunakan mobil, dll
- Keterangan waktu : pada pukul 10, pada isu terkini hujan,dll
- Keterangan penyerta : bersama kawannya, bersama pasangannya.
- Pelengkap (pel)
Contoh-Contoh Kalimat Berpola S P O K
- Tomi membantu andi denga iklas
- Ayah menggunakan kendaraan beroda empat gres saaat pergi ke kantor.
- Ibu memasak di dapur.
- Presiden Jokowi melantik Kapolri besok pada pukul 9 pagi.
- Konjungsi koordinatif
- Konjungsi subordinatif
- contoh “ siti lebih baik menuruti kata-kata ibunya daripada kata-kata suaminya’.
- Konjungsi korelatif.
Nah, sudah dijelaskan bukan mengenai cara pembuatan kalimat dan kata hubung. Untuk ketika ini saya akan memberi pola cara menggabungkan kalimat satu dengan kallimat lainnya dengan menggunakan kata hubung.
Contoh ;
- tomy bangkit pagi alasannya yakni ia tidak ingin terlambat hingga di sekolah
- Indonesia yakni negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi hambatan serius dalam hal isu terkini sehingga swasembada beras tidak tercapai.
- Ayah pergi ke kantor pada pukul 08.00 tadi pagi, sedangkan ibu pergi kepasar pad pukul 08.30 tadi pagi.
Berdasarkan pemaparan diatas sanggup di simpulkan bahwa kalimat yakni suatu goresan pena yang singakt dari sebuat paragraf yang mempunyai arti. Dan untuk penulisan sebuah kalimat harus mempunyai unsur-unsur didalamnya. Dan untuk penggabungan dua buah kaliat yang benar harus menggunakan kata penguhubung.
0 Response to "Jenis Dan Pola Kaidah - Kaidah Dalam Penggabungan Kalimat"
Posting Komentar