Makalah: Narkoba
-->
Peran Orang Tua dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Sering terjadi, lantaran kesibukan dan ketidaktahuan orang tua, kasus kecanduan cukup umur pada narkoba menjadi berlarut-larut, sehingga makin menyulitkan proses pengobatan.
Sebagai orangtua kita harus mengenal dan mengetahui kasus narkoba semoga sanggup disampaikan dan mencegah anak terlibat kasus narkoba. Anak-anak sering mencoba narkoba disebabkan oleh keingintahuan dan larangan. Dengan mengetahui adanya ancaman dan akhir penyalahgunaan narkoba, maka diharapkan mereka tidak akan pernah mencobanya.
Setiap orangtua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani anak yang terlibat narkoba. Ada yang menentang, ada yang sanggup mentolerir bahkan ada yang menolak sama sekali.
Manfaat info yang ada adalam masyarakat untuk lebih mengetahui ihwal penyalahgunaan narkoba. Dengan mengetahui lebih banyak, orang renta sanggup membantu anak memahami dan memeranginya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kasus di atas, maka sanggup dirumuskan kasus sebagai berikut:
- Bagaimana memberikan info yang benar ihwal narkoba ?
- Apa kiprah orangtua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ?
- Bagaimana upaya dalam pencegahan terhadap narkoba ?
- Bagaimana upaya penanggulangan terhadap ancaman narkoba ?
- Apa kiprah dan tanggung jawab cukup umur ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk memberikan info atau citra mengenai:
- Informasi-informasi yang benar ihwal narkoba
- Peran orang renta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba
- Upaya dalam pencegahan narkoba
- Peran dan tanggung jawab remaja.
BAB II
KAJIAN TEORI
- Arti Definisi & Pengertian Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai Zat Terlarang
Narkoba yakni zat kimia yang sanggup mengubah keadaan psikologi menyerupai perasaan, pikiran, suasana hati serta sikap kalau masuk ke dalam tubuh insan baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Narkoba sanggup digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
- Narkotlka - untuk menurunkan kesadaran atau rasa.
- Pslkotropika - menghipnotis psikis dan efek selektif susunan syaraf sentra otak
- Obat atau zat berbahaya
Dari segi imbas dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai narkoba sanggup dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
- Upper
Upper yakni jenis narkoba yang menciptakan si pemakai menjadi aktif menyerupai sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
- Downer
Downer yakni golongan narkoba yang sanggup menciptakan orang yang menggunakan jenis narkoba itu jadi hening dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif menyerupai obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
- Halusinogen
Halusinogen yakni napza yang beracun lantaran lebih menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
- Pengertian Orang Tua Dan Tanggung Jawabnya Terhadap Anak
Orang renta merupakan orang yang lebih renta atau orang yang dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang renta itu yakni orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak selain telah melahirkan kita ke dunia mi, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan cara memberikan referensi yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang renta juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia mi dan menjawab secara terang ihwal sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak yakni dan orang tuanya. Karena orang renta yakni sentra kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian ban terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan hidupnya dahulu. Jadi, orangtua atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat kuat atas pendidikan anak-anak. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh lantaran itu ia menggandakan perangai ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak yang menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya.
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental si anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.
Sesungguhnya semenjak lahir anak dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab cara pergaulan, aqidah dan watak yakni warisan orang renta yang kuat untuk memilih subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak.
- Tujuan Orang Tua Membimbing anaknya
Orang renta membimbing anaknya lantaran kewajaran lantaran kodratnya dan selain itu lantaran cinta. Tujuan orang renta membimbing anaknya itu menjadi anak yang shaleh. Anak yang shaleh dan berprestasi dalam berguru sanggup mengangkat nama baik orang tuanya yang telah membimbing anaknya dengan penuh kasih sayang.
BAB III
PEMBAHASAN
- Memberikan Informasi Yang Benar Tentang Narkoba
Untuk sebagian orangtua, membicarakan ihwal narkoba agaknya tidak menyenangkan dibandingkan bicara ihwal seks kepada anaknya. Namun sebuah studi memperlihatkan kebanyakan bawah umur sebenarnya ingin membicarakn ihwal obat-obatan. Dan apa yang dikatakan orangtua ihwal obat kepada anaknya membentuk sikap dan pandangan mereka terhadap obat-obatan.
Tidak ada suatu kata untuk mencegah, namun yang perlu dilakukan yakni upaya pemberian info ihwal ancaman narkoba. Pada tingkat tertentu, sebaiknya anak diberikan klarifikasi mengenai ancaman penyalahgunaan narkoba. Untuk anak sekolah dasar, pengetahuan yang disampaikan tentunya berbeda dengan anak usia sekolah lanjutan pertama apalagi lanjutan atas.
“Tetapi yang penting adalah, jauh-jauh dari sebelum anak mengenal dari orang lain, di rumah orangtua sudah harus memulainya.” Mulailah pada umur sedini mungkin, kalau perlu sebelum memasuki usia sekolah. Pada tahap ini jelaskan bahwa beberapa benda berbahaya buat tubuh. Katakan kepada si kecil bahwa mereka hanya boleh menelan obat yang diberi dokter dan orangtua.
Kepada anak SD umpamanya, sebaiknya mulai “didongengkan” ihwal ancaman merokok dan minuman beralkohol. Katakan yang sebenar-benarnya ihwal penyakit kanker, ihwal sakit paru-paru, hingga penyakit emosi, pikiran dan perilaku.
Bagi orangtua yang kebetulan perokok, jangan segan-segan untuk mengakui kesalahan. Malah tunjukkan diri sendiri sebagai korban rokok itu. Pada tahap SD belum waktunya dijelaskan mengenai jenis-jenis narkoba yang beredar di masyarakat. Penjelasan menyerupai ini sebaiknya kepada anak SLTP, lengkap dengan pengetahuan ihwal ancaman masing-masing dari obat-obatan itu. Jika sudah waktunya orangtua juga harus bisa menjelaskan prosedur bekerjanya obat-obatan itu terhadap otak, perilaku, emosi, serta bahayanya terhadap organ-organ tubuh.
Dengan klarifikasi yang memadai, diharapkan akan menimbulkan sikap kritis dari dalam diri anak, ketika suatu waktu ada yang memberikan narkoba, si anak berani menolak seruan orang untuk menggunakan narkoba.
Untuk bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan anak, tentu saja orangtua harus lebih dahulu siap. Kenyataan yang terjadi sekarang, kebanyakan orang tua, atau keluarga gres mengetahui ancaman narkotika sehabis anak atau saudaranya terlihat. Orang renta gres menyadari betapa susah dan repotnya bekerjasama dengan anak yang sudah ketagihan narkoba. Betapa energi, dana dan daya harus disita untuk mengurus anak korban narkoba. Hal yang terpenting yakni ajari mereka ihwal fakta-fakta narkoba.
Manfaatkan info yang ada dalam masyarakat untuk lebih mengetahui ihwal penyalahgunaan narkoba. Dengan mengetahui lebih banyak. Anda sanggup membantu mereka menyampaikan “tidak”. Ketahuilah fakta-fakta yang ada. Dukunglah pandangan Anda dengan info yang terbaru. Anak-anak akan menghormati sumber-sumber yang sanggup dipercaya. Bicaralah dengan hening dan terbuka. Diskusikan ihwal narkoba secara jujur dan tanpa rasa marah. Jangan melebihi-lebihkan fakta, lantaran hal itu akan menambah ketakutan. Dengan anak yang lebih renta cenderung mengutarakan pemikiran yang mereka fikirkan dan ketahui. Mereka cenderung melawan kepercayaan tradisional dan kekuasaan. Mereka ingin beragumentasi dan beraksi. Terangkan pemikiran anda ihwal narkoba namun tanpa menggurui dan diikuti dengan contoh-contoh yang sanggup dipertanggung jawabkan. Jangan tergantung pada obat apapun bila diresepkan oleh dokter dalam membantu anda santai, mengatasi stress, sulit untuk tidur atau untuk menurunkan berat badan. Anjurkan pilihan yang sehat dari pada menggunakan narkoba. Sarankan untuk berolahraga, kerajian tangan, hobi dan bentuk kreasi lainnya.
- Peran Orangtua dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
- Orang renta sebagai pengawas
Untuk menghidari anak dari ancaman narkoba, orangtua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas. Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk menciptakan anak merasa aman. Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan rumah yang jelas, anak akan tahu mana yang boleh dan mana yang dilarang dilakukan. Peraturan rumah tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar akan dieksekusi sesuai kesepakatan.
Setiap anak hendak pergi, orangtua perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan pulang, dengan siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini untuk memperlihatkan bahwa orangtua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak membiarkan anak untuk bertindak semuanya sendiri. Yang perlu diingat yakni sekalipun kotrol dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan anak dan mendapatkan keberatan-keberatan yang disampaikan anak.
- Orang renta sebagai pembimbing
Peranan sebagai pembimbing anak terutama dalam membatu anak mengatasi banyak sekali kasus yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realities bagi anak. Orang renta harus sanggup membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan hingga menekan harga diri anak. Anak harus sanggup mengembangkan kesadaran, bahwa ia yakni seorang langsung yang berharga, yang sanggup mandiri, dan bisa dengan cara sendiri menghadapi persoalan-persoalannya. Bila si anak tidak bisa menghadapi persoalan-persoalannya yang susah menyerupai kasus narkoba, orangtua harus sanggup membantu membahas kasus tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk pinjaman bagi anak untuk mengatasi tekanan dan efek negatif sobat sebayanya. Sehingga si anak akan mempunyai pegangan dan dukungan dari orangtuanya.
- Orangtua mengenal sobat anak-anak
Orangtua perlu tahu siapa saja sobat anaknya; kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan mereka. Bila anak membawa sobat kerumah, bergabunglah dengan mereka. Tanyailah dimana mereka tinggal, apa saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar orangtua mereka. Pembiasaan-pembiasaan ini akan menciptakan anak maupun teman-temannya menjadi dekat dengan orangtua dan menganggap orangtua sebagai penggalan dari kelompok mereka. Dan tetaplah berdiri hingga ketika anak pulang pada waktu malam.
Langkah selanjutnya yakni memberikan keinginan kita kepada bawah umur untuk mengikuti peraturan tersebut secara tegas tetapi dengan penuh rasa kepedulian.
Dengan cara menyerupai ini si anak akan merasa bahwa orangtuanya memperhatikan dan mengetahui semua kegiatan dan teman-temannya. Ini akan menciptakan si anak akan berfikir untuk melaksanakan kesalahan-kesalahan kepada orangtuanya.
- Bekerjasama dengan orang lain dan guru
- Kerjasama degan orangtua lain
Bagi orangtua yang anaknya menjadi korban narkoba, perlu ada suatu kerjasama ataupun pertemuan dengan oranglain yang mempunyai pengalaman yang sama ihwal kasus narkoba. Pertemuan dan diskusi akan sangat membantu menuntaskan masalah. Orang perlu menjalani kerjasama dengan sesama orangtua lain semoga bisa saling menyebarkan info dan mencari penyelesaian untuk menanggulangi kasus narkoba. Dengan adanya pertemuan dan diskusi dengan yang lainnya, akan menciptakan kasus kita menjadi ringan dan kita bisa mendapatkan bahwa anak kita terlibat narkoba dan harus diselamatkan. Dan orangtua tidak merasa sendiri menghadapi masalahnya dan akan merasa optimis sanggup menyelesaikannya. Biasanya sesama orangtua yang anggota keluarganya terlibat penyalahgunaan narkoba, ditanamkan pemahaman bahwa menjadi pecandu merupakan penyakit. Karena itu pecandu harus disembuhkan dari penyakit itu.
Penyakit itu tidak gampang disembuhkan. Pecandu membutuhkan orang lain untuk membantu menyembuhkannya. Karena itu diharapkan kerjasama antara pecandu, orangtua, orangtua lain dan guru untuk proses penyembuhan.
- Kerjasama dengan guru
Orangtua juga perlu berkonsultasi dan bekerjasama dengan guru, khususnya guru bimbingan konseling (BK). Sebab berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan pengawas anak. Guru yakni sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi hingga siang anak dalam pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak yang terlibat kasus dan membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru BK berperan untuk menjadi kawasan curhat bagi anak/siswa yang mempunyai masalah, baik dirumah maupun di kawasan lain, dengan begitu guru bisa mengetahui dan membantu si anak bisa menuntaskan masalahnya.
Kerjasama yang baik antara orangtua dan guru didalam upaya penanggulangan kasus narkoba sangat diharapkan lantaran anak merupakan tanggungjawab orangtua dan gurunya. Untuk itu konsultasi secara bersiklus antara orangtua dan guru bermanfaat bagi pemantauan anak semoga sedini mungkin sanggup diketahui gejala-gejala awal manakala seorang anak terlibat penyalahgunaan narkoba.
Bila seorang anak dicurigai menyalahgunakan narkoba yaitu dari pemantauan perubahan sikap dan prestasi berguru yang merosot dan ketidakhadiran yang tinggi, sebaiknya orang renta berkonsultasi dengan guru dan bila diharapkan tes urine. Apabila positif, maka si anak harus segera diberi perawatan pengobatan.
- Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya Narkoba
Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi yaitu:
- Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai ancaman Narkoba, serta pendekatan dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh banyak sekali kelompok masyarakat dimanapun seperti: sekolah, kawasan tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.
- Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada ketika penggunaan sudah terjadi dan diharapkan upaya penyembuhan (treatment) cara ini biasanya ditangani oleh forum professional dibidangnya yaitu forum medis menyerupai klinik, rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan melaksanakan investigasi fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
- Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah menggunakan dan dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup usang oleh forum khususnya menyerupai klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat yang dibuat khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua penggalan yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam masyarakat semoga mantan penyalahguna Narkoba bisa mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
- Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya Narkoba
- Upaya pre-emtif
- Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh terhadap aturan kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas.
- Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama generasi muda yang ada kepada kegiatan positif menyerupai olahraga, kesenian dan lain-lain.
- Melaksanakan kegiatan edukatif dengan target menghilangkan faktor-faktor peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba.
- Upaya preventif
- Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang renta maupun tenaga pendidik terhadap putra-putri dan keluarga baik di lingkungan urmah hingga lingkungan yang lebih luas.
- Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada kawasan keramaian termasuk pada ijin penjualan.
- Memperketat pengawasan, patroli pada kawasan rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara ilegal ke wilayah Indonesi khususnya wilayah NTT.
- Upaya penegakan aturan
- Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.
- Melakukan proses aturan bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap Narkoba secara obyektif, transparan, cepat, sempurna tuntas dan adil oleh penegak aturan yang profesional dan bertanggung jawab.
- Memutuskan jalur peredaran gelap narkoba diwilayah NTT
- Mengungkapkan jaringan peredaran gelap Narkoba
- Melaksanakan terapi dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Narkoba.
- Peran dan Tanggung Jawab Remaja
- Bagaimana Menolak Ajakan Teman
- Pada umumnya seseorang mengenal dan menggunakan narkoba awalnya lantaran proposal sobat dekat. Sering terasa sulit menolak seruan tema dekat apabila kalau ia itu pacara sendiri.
- Harus siap bila mereka mencap dengan julukan tertentu (seperti banci, ayam sayur, lembek, nggak macho, norak dan lain-lain).
- Ada cara yang tegas dan bijaksana untuk menolaknya yaitu: katakan “TIDAK”, “Maaf saya tidak tertarik”, “Untuk yang satu ini… sorry deh, saya nggak bisa.”
- Tatap matanya, bersikaplah tenang, cepat berlalu dan katakan: “Aku ada urusan lain”, “Maaf saya harus les dulu”, “Aku dinantikan Ibu/Bapai”.
- Ganti topik pembicaraan
- Bagaimana Menjadi Tempat Curhat
- Menyediakan diri sebagai kawasan curhat bagi teman, sehingga sanggup meringankan kasus dan mencegahnya untuk menggunakan narkoba.
- Bagaimana menjadi kawasan curhat yang baik ?
- Menciptakan suasana yang bebas dari rasa kekhawatiran
- Mendengarkan hingga tuntas apa yang disampaikannya tanpa memotong pembicaraan
- Jangan memberi nasehat kalau tidak meminta
- Beri saran pemecahan sebagai masukan, dan jangan memaksakan kehendak
- Jangan menyalahkan
- Bagaimana mengembangkan potensi diri
- Salah satu hal yang sanggup mencegah kita menggunakan narkoba yakni dengan cara mengenali kekuatan dan kelemahan diri atau disebut juga potensi diri.
- Setiap orang mempunyai potensi yang berbeda yang sanggup dikembangkan
- Beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan potensi diri yaitu:
- Kembangkan hoby yang ada pada diri kita, contohnya olah raga, musik, melukis, menari, menyanyi, panjat tebing, pecinta alam dll.
- Cobalah untuk menjalan hobi/kegiatan tertentu secara terus menerus
- Bentuk kelompok sobat atas dasar minat yang sama dan kegiatan yang positif
- Seringkali hobi yang menonjol sanggup dijadikan modal hidup dimasa yang akan datang.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Narkoba yakni zat kimia yang sanggup mengubah keadaan psikologi menyerupai perasaan, pikiran, suasana hati serta sikap kalau masuk ke dalam tubuh insan baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya.
Orang renta meruapakan orang lebih renta atau dituakanatau orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi info yang benar ihwal narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal sobat bawah umur dan bekerja dengan orang renta lain dan guru.
Upaya pencegahan terhadap ancaman narkoba sanggup dilakaun dengan 3 cara intervensi yaitu: pencegahan primer pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.
Upaya pengulangan terhadap ancaman narkoba sanggup dibagi menjadi 3 penggalan yaitu: upaya pre-emtif, upaya preventif dan upaya penegakan hukum.
- Saran
- Anak harus diberikan pejelasan mengenai ancaman penyalahgunaan narkoba
- Orangtua harus bisa menjelaskan prosedur bekerjanya psikotoprika terhadap otak, perilaku, emosi, serta bahayaya terhadao organ-organ tubuh
- Orangtua harus sanggup membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan hingga menekan harga diri anak
- Orang renta harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas.
- Orang renta harus tau siapa saja sobat anaknya, kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
www.bnn.go.id/konten.php
one.indoskripsi.com/click/272/0
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karna tas rahmat dan hidayah-Nya , penulis sanggup menuntaskan pembuatan makalah ini. Sholawat serta slam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi besar ktia, Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah ini penulis mengangkat judul “Peran serta orang renta dalma upyaa pencegahan dan penanggulangan Narkoba yang didalamnya menjelaskan mengenai memberikan info yang benar ihwal narkoba, orang renta sebagai pengawas, pembimbing, mengenal sobat anak-anak, dan orang renta bersama-sama dengan orangtua lain dan guru, upaya pencegahan terhadap ancaman narkoba, uapaya penanggulangan terhadap ancaman narkoba, serta kiprah dan tanggung jawab remaja.
Ibarat pepatah “Tiada gading yang tak retak” insan tempatnya khilafah dan alfa. Utuk itu penulis mengharapkan saran serta kritik guna perbaikan dimasa mendatang. Akhir kata, semoga apa yang penulis lakukan ini sanggup bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Serang, Desember 2008
P
i
enulis DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II KAJIAN TEORI
- Arti Definisi & Pengertian Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai Zat Terlarang 3
- Pengertian Orang Tua Dan Tanggung Jawabnya Terhadap Anak 4
- Tujuan Orang Tua Membimbing anaknya 5
BAB III PEMBAHASAN
- Memberikan Informasi Yang Benar Tentang Narkoba 6
- Peran Orangtua dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba 8
- Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya Narkoba 11
- Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya Narkoba 12
- Peran dan Tanggung Jawab Remaja 13
BAB IV PENUTUP
- Kesimpulan 15
- Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber http://makalahdanskripsi.blogspot.com
0 Response to "Makalah: Narkoba"
Posting Komentar