-->

iklan banner

Penguatan Pendidikan Huruf Di Sekolah (Satuan Pendidikan)

Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah (Satuan Pendidikan)


Pendidikan aksara yakni segala perjuangan yang dilakukan dalam mendidik penerima didik atau siswa sehingga mempunyai aksara yang dikehendaki yaitu karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai moral, berbangsa dan bernegara serta adat dan budaya. Beberapa nilai aksara utama, sebagaimana disebutkan oleh Kemdikbud ada 18 yaitu:
  1. Religius
  2. Jujur
  3. Toleransi
  4. Disiplin
  5. Kerja Keras
  6. Kreatif
  7. Mandiri
  8. Demokratis
  9. Rasa ingin tahu
  10. Semangat kebangsaan
  11. Cinta tanah air
  12. Menghargai prestasi
  13. Bersahabat/komunikatif
  14. Cinta damai
  15. Gemar membaca
  16. Peduli lingkungan
  17. Peduli Sosial
  18. Tanggung jawab

Religius yakni aksara yang ditunjukkan siswa dengan menjalankan ibadah agamanya masing-masing, toleran terhadap teman atau orang lain yang juga melaksanakan ibadahnya, dan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama.  Karakter jujur yakni adalah aksara yang sangat penting selain religius. Kita sanggup melihat kondisi bangsa ini yang penuh dengan deraan kasus korupsi, mark up, dan sebagainya. Diharapkan dengan mempunyai aksara jujur ini, penerima didik akan menjadi generasi penerus yang lebih baik, di mana setiap ucapan dan tindakannya sanggup dipercaya. Karakter tolerasi merupakan aksara utama ketiga. Karakter ini tidak hanya bersangkut paut dengan kehidupan antar umat beragama, tetapi juga dimaksudkan adanya aksara toleran dalam hal suku, etnis, pendapat, sampai tindakan yang ditempuh oleh orang lain.

 Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah  Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah (Satuan Pendidikan)
pembiasaan yakni salah satu metode penumbuhan dan penguatan karakter


Disiplin yakni aksara penting yang ke-4. Adanya kepatuhan dan sesuai hukum yakni ciri khas dari aksara disiplin. Sementara aksara kerja keras memperlihatkan adanya kemauan yang besar lengan berkuasa dengan dibarengi perjuangan dan upaya untuk mencapai suatu keberhasilan. Dengan aksara kerja keras, generasi bangsa ini tidak akan gampang mengalah sehingga sanggup lebih maju dan berkarya untuk bangsanya. Karakter kreatif dibutuhkan untuk mendampingi aksara kerja keras, sehingga dalam melaksanakan hal-hal yang dibutuhkan penerima didik sanggup melakukannya dengan cara-cara gres yang lebih baik, lebih mudah, lebih efisien dengan daya cipta dan kreasi yang dimilikinya. Peserta didik atau belum dewasa kita juga harus mempunyai aksara berdikari sehingga menjadi langsung yang besar lengan berkuasa dan tak harus bergantung pada orang lain.

Karakter demokratis merupakan aksara yang ditunjukkan dengan cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Sementara aksara rasa ingin tahu yakni aksara yang terlihat dalam sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Semangat kebangsaan yakni aksara yang ditunjukkan dengan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sementara aksara cinta tanah air yakni suatu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Karakter menghargai prestasi yakni aksara yang terwujud dalam bentuk sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter yang erat atau komunikatif maksudnya yakni suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter cinta hening merupakan perwujudan dari sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Karakter gemar membaca yakni kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca banyak sekali bacaan yang memperlihatkan kebajikan bagi dirinya. aksara menghargai prestasi yakni aksara yang terwujud dalam bentuk sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter yang erat atau komunikatif maksudnya yakni suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter cinta hening merupakan perwujudan dari sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berkhasiat bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Karakter peduli lingkungan yakni Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan membuatkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Karakter peduli sosial yakni Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi pinjaman pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Karakter bertanggung jawab yakni Sikap dan sikap seseorang untuk melaksanakan kiprah dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Ke-18 nilai aksara utama itu harus dikembangkan secara optimal di sekolah-sekolah dengan melalui banyak sekali strategi.

Penguatan yakni upaya yang dilakukan untuk mempertegas pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini, jikalau kita mengacu pada penguatan pendidikan aksara berarti kita sedang mempertegas pencapaian terbentuknya aksara penerima didik sesuai dengan nilai-nilai moral, berbangsa dan bernegara, serta adat dan budaya. Penguatan pendidikan aksara dimaksudkan alasannya yakni ketika ini telah terjadi kemerosotan nilai-nilai aksara pada generasi bangsa. Oleh alasannya yakni dibutuhkan suatu perjuangan yang lebih tegas demi menumbuhkan nilai-nilai aksara tersebut secara lebih besar lengan berkuasa dan mewujud pada diri belum dewasa kita.

Pendidikan aksara di sekolah (satuan pendidikan) sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara. Pemerintah sendiri melalui kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menciptakan garis-garis kebijakan bagaimana cara mengimplementasikan penguatan pendidikan aksara di sekolah atau satuan pendidikan.

Keteladan Orang Dewasa Di Sekolah Bagi Peserta Didik

Di sekolah atau satuan pendidikan semua warga sekolah yang lebih renta menyerupai guru, petugas kebersihan, satpam, pustakawan, atau pegawai lainnya haruslah memperlihatkan sikap, cara berpikir, cara bertindak dan wawasan yang sanggup dijadikan pola bagi semua penerima didik. Kita semua mengetahui bahwa teladan yakni jauh lebih utama untuk mengajarkan nilai-nilai dan karakter. Percuma saja dilakukan pembiasaan, pemberian kebanggaan atau metode dan taktik lainnya, jikalau orang-orang remaja yang ada di lingkungan sekolah tidak memperlihatkan keteladanan akan karakter-karakter utama tersebut di atas.

Pembiasaan yang Dilakukan Secara Rutin dan Berkala

Metode atau taktik lain yang sanggup dipakai sebagai penguatan pendidikan aksara di sekolah yakni melaksanakan pembiasaan. Anak-anak contohnya setiap pagi hari dibiasakan selama 15 menit untuk membaca buku non pelajaran untuk menumbuhkan aksara gemar membaca. Mereka juga sanggup secara bergiliran dan terjadwal dibimbing melaksanakan ibadah tertentu. Misalnya bagi siswa muslim dilakukan penyesuaian shalat dzuhur berjamaan dan sebagainya.

Pujian Bagi Siswa yang Menunjukkan Karakter Utama

Ketika siswa memperlihatkan telah mempunyai aksara utama yang 18 itu, guru atau pegawai di sekolah atau satuan pendidikan sanggup memperlihatkan kebanggaan dan penghargaan. Salah satu bentuk penguatan yang efektif yakni kebanggaan dan penghargaan. Pujian dan penghargaan diberikan ketika sikap atau wawasan atau cara pikir yang memperlihatkan adanya aksara yang diinginkan dimiliki oleh siswa, sehingga ia akan selalu menjaga dan berusaha mempertahankan nilai-nilai aksara manis yang telah ada itu untuk lebih berkembang.

Hukuman dalam Pendidikan Karakter

Hukuman memang ketika ini menjadikan pro-kontra di masyarakat umum dan dunia pendidikan. Guru atau personil lain di sekolah harus berhati-hati dalam memperlihatkan eksekusi dengan tujuan memperlihatkan penguatan aksara yang baik bagi siswa. Sekolah harus memperlihatkan iklim rasa kondusif (baik dari kekerasan yang bersifat fisik ataupun psikis). Sekolah harus memperlihatkan eksekusi yang efektif tetapi bukan yang bersifat melanggar hak asasi siswa. Pemberian eksekusi harus didasarkan pada peraturan sekolah yang telah disosialisasikan dan disetujui sebelumnya oleh pihak-pihak yang berkepentingan menyerupai orang tua, guru, siswa, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan sebagainya.

Ditinjau dari waktu pelaksanaannya metode-metode atau taktik penguatan pendidikan aksara sanggup dibagi menjadi acara yang bersifat terprogram dan acara yang yang bersifat insidensial.


Kegiatan Penumbuhan dan Penguatan Karakter yang Terprogram

Kegiatan yang terprogram yakni kegiatan-kegiatan penumbuhan dan penguatan nilai aksara secara terencana dan memang diprogramkan oleh sekolah atau satuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan menyerupai membaca buku 15 menit sebelum pelajaran dimulai menyerupai disebutkan di atas yakni salah satu contohnya. Kegiatan-kegiatan yang terprogram ini tentu saja mempunyai mekanisme pelaksanaan dan penjadwalan yang jelas. Ada target-target dan tujuan yang ingin dicapai dalam rentang waktu tertentu dan terang siapa yang bertanggung jawab.

Kegiatan Penumbuhan dan Penguatan Karakter Insidensial

Sementara acara insidensial yakni kegiatan-kegiatan yang terjadi tanpa diprogramkan terlebih dahulu tetapi kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan ini dinilai manis untuk dijadikan kesempatan untuk menyelipkan penumbuhan dan penguatan nilai karakter-karakter utama.

Baca Juga:
Apa yang Terjadi Pada Anak Kreatif Jika Penangannya Salah?
Metode-Metode dalam Psikologi Pendidikan
Sumber http://novehasanah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penguatan Pendidikan Huruf Di Sekolah (Satuan Pendidikan)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel