-->

iklan banner

Pembahasan Kimia Un 2017 No. 21 - 25

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

Pembahasan soal Kimia Ujian Nasional (UN) tahun 2017 nomor 21 hingga dengan nomor 25 tentang:
  • konstanta kesetimbangan, 
  • teori asam dan basa, 
  • pH asam dan basa, 
  • titrasi asam dan asam, serta 
  • hidrolisis garam.

Soal No. 21 ihwal Konstanta Kesetimbangan

Diketahui reaksi sebagai berikut:

Baca Juga

A2(g) + B2(g) ⇌ 2AB(g)

Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27 ℃. Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas pada reaksi itu yaitu 10 atmosfer, nilai Kp untuk reaksi tersebut yaitu ….

A.   0,30
B.   0,35
C.   0,73
D.   2,3
E.   3,5




Pembahasan

Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut:

A2+B22AB
mula-mula:0,500,50-
reaksi:0,150,150,3
setimbang:0,350,350,3

Tekanan parsial tiap zat sanggup ditentukan menurut perbandingan konsentrasi masing-masing.

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

Dengan demikian, nilai konstanta kesetimbangan tekanan, Kp, adalah:

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

Jadi, nilai Kp untuk reaksi tersebut yaitu 0,73 (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Kesetimbangan Kimia.

Soal No. 22 ihwal Teori Asam dan Basa

Perhatikan persamaan reaksi berikut!
  1. NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)
  2. H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO4(aq)
  3. PO43−(aq) + H2O(l) ⇌ HPO42−(aq) + H+(aq)
Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis yaitu ….

A.   (1), (2), (3)
B.   (2), (1), (3)
C.   (2), (3), (1)
D.   (3), (1), (2)
E.   (3), (2), (1)



Pembahasan

Tiga teori asam-basa yang perlu kita ketahui yaitu sebagai berikut:

Teori Arrhenius

Asam : zat yang melepas H+
Basa  : zat yang melepas OH

Contoh:
H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO4(aq)

H3PO4 melepas ion H+ dan membentuk H2PO4. Dengan demikian, H3PO4 bertindak sebagai asam sedangkan H2PO4 sebagai basa.

Teori Bronsted-Lowry

Asam : donor proton (kelebihan 1 H+ terhadap konjugatnya)
Basa  : donor elektron (kekurangan 1 H+ terhadap konjugatnya)

Contoh:
PO43−(aq) + H2O(l) ⇌ HPO42−(aq) + H+(aq)

PO43− berkonjugat dengan HPO42−. Yang bertindak sebagai asam yaitu HPO42− alasannya yaitu memiliki kelebihan 1 H+.

Sedangkan H2O berkonjugat dengan H+. Yang bertindak sebagai asam H2O alasannya yaitu memiliki kelebihan 1 H+.

Teori Lewis

Asam : penerima elektron (kekurangan elektron)
Basa  : donor elektron (kelebihan elektron)

Contoh:
NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)

Atom N memiliki 5 elektron valensi, 3 di antaranya dipakai untuk berikatan dengan atom H sehingga tersisa 2 elektron. Kelebihan elektron ini dipakai untuk mengikat BF3.

Dengan demikian, NH3 bertindak sebagai basa alasannya yaitu menyumbangkan elektron, sedangkan BF3 bertindak sebagai asam.

Jadi, urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis yaitu nomor 2, 3, dan 1 (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Asam dan Basa.

Soal No. 23 ihwal pH asam dan Basa

Perhatikan data hasil uji terhadap 2 jenis larutan dengan memakai 4 jenis indikator!

No.Nama IndikatorTrayek pHPerubahan Warna HasilPengamatan
Larutan XLarutan Y
(1)metil merah4,2 – 6,3merah – kuningkuningmerah
(2)metil jingga3,2 – 4,4merah – kuningkuningjingga
(3)metil ungu4,8 – 5,4ungu – hijauhijauungu
(4)lakmus4,7 – 8,3merah – birubirumerah

Perkiraan pH untuk larutan X dan larutan Y secara berurutan yaitu ….

A.   3,2 – 4,4 dan 5,8 – 8,3
B.   4,4 – 4,8 dan 4,7 – 5,4
C.   4,8 – 5,4 dan 4,4 – 4,8
D.   4,7 – 8,3 dan 3,2 – 4,0
E.   8,3 – 14,0 dan 3,2 – 4,2




Pembahasan

Untuk menuntaskan soal di atas, mari kita paham konsep berikut!

Misalkan suatu skala memiliki batas terendah a dan batas tertinggi b:
  • Jika pengujian mengatakan a maka nilainya ≤ a.
  • Jika pengujian mengatakan b maka nilainya ≥ b.
Berdasarkan konsep di atas, mari kita tentukan kisaran pH larutan X dan Y!

Larutan X

metil merah : x ≥ 6,3
metil jingga : x ≥ 4,4
metil ungu   : x ≥ 5,4
lakmus        : x ≥ 8,3

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

kisaran pH : 8,3 – 14

Larutan Y

metil merah : y ≤ 4,2
metil jingga : 3,2 ≤ y ≤ 4,4
metil ungu   : y ≤ 4,8
lakmus         : y ≤ 4,7

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

kisaran pH : 3,2 – 4,2

Jadi, asumsi pH untuk larutan X dan larutan Y secara berurutan yaitu 8,3 – 14,0 dan 3,2 – 4,2 (E).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Asam dan Basa.

Soal No. 24 ihwal Titrasi Asam dan Basa

Perhatikan data hasil titrasi antara Ba(OH)2 dengan larutan asam asetat 0,15 M berikut!

PercobaanVolume Ba(OH)2Volume CH3COOH 0,15 M
130 mL39,8 mL
230 mL40,0 mL
330 mL40,2 mL

Berdasarkan data tersebut, massa Ba(OH)2 yang bereaksi yaitu … (Ar Ba = 56 gram.mol; O = 16 gram.mol; H = 1 gram.mol).

A.   0,54 gram
B.   0,30 gram
C.   0,27 gram
D.   0,15 gram
E.   0,10 gram




Pembahasan

Misalkan indeks (1) mewakili Ba(OH)2 dan indeks (2) mewakili CH3COOH.

V1  = 30 mL
n1   = 2    [jumlah ion OH]
Mr1 = 56 + 2(16 + 1) = 90

M2 = 0,15 M
V2  = (39,8 + 40 + 40,2)/3 = 40 mL
n2  = 1    [jumlah ion H+]

Pada titrasi asam dan basa berlaku hubungan:

  M1 V1 n1 = M2 V2 n2
M1 ∙ 30 ∙ 2 = 0,15 ∙ 40 ∙ 1
        60M1 = 6
            M1 = 0,1

Nah, kini kita tentukan massa Ba(OH)2 dengan memanfaatkan rumus molaritas.

 Ternyata sesudah kesetimbangan tercapai terdapat  Pembahasan Kimia UN 2017 No. 21 - 25

Jadi, massa Ba(OH)2 yang bereaksi yaitu 0,27 gram (C).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Asam dan Basa.

Soal No. 25 ihwal Hidrolisis Garam

Perhatikan tabel data yang belum lengkap dari hasil uji hidrolisis larutan garam berikut ini!

No.LarutanUji LakmusJenis HidrolisisPersamaan Reaksi Hidrolisis
MerahBiru
(1)(NH4)2SO4merahmerahNH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
(2)NaFbiruparsialF + H2O ⇌ HF + OH
(3)HCOOKbirubiruparsial

Data yang sempurna untuk mengisi bab titik-titik pada nomor (1), (2), dan (3) berturut-turut yaitu ….

A.parsialmerahHCOO + H2O ⇌ OH + HCOOH
B.parsialbiruHCOO + H2O ⇌ OH + HCOOH
C.totalbiruNH4OH + HCOOH ⇌ NH4+ + HCOO + H2O
D.parsialmerahNH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
E.totalmerahHCOO + H2O ⇌ OH + HCOOH




Pembahasan

Mari kita periksa satu per satu sifat dari ketiga larutan garam di atas! Bagian yang bercetak warna biru merupakan jawaban.

(NH4)2SO4

  • Berasal dari basa lemah NH4OH dan asam berpengaruh H2SO4 sehingga bersifat asam. Pada uji lakmus akan mengatakan warna merah.
  • Karena hanya basanya saja yang lemah maka termasuk hidrolisis parsial (sebagian).
  • Reaksi hidrolisis terjadi pada ion NH4+ alasannya yaitu ion ini berasal dari basa lemah: NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+

NaF

  • Berasal dari basa berpengaruh NaOH dan asam lemah HF sehingga bersifat basa. Pada uji lakmus akan mengatakan warna biru.
  • Karena hanya asamnya saja yang lemah maka termasuk hidrolisis parsial.
  • Reaksi hidrolisis terjadi pada ion F alasannya yaitu ion ini berasal dari asam lemah. F + H2O ⇌ HF + OH

HCOOK

  • Berasal dari basa berpengaruh KOH dan asam lemah HCOOH sehingga bersifat basa. Pada uji lakmus akan mengatakan warna biru.
  • Karena hanya asamnya saja yang lemah maka termasuk hidrolisis parsial.
  • Reaksi hidrolisis terjadi pada ion HCOO alasannya yaitu ion ini berasal dari asam lemah: HCOO + H2O ⇌ OH + HCOOH.
Jadi, balasan yang sempurna yaitu opsi (B).

Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Hidrolisis Garam.

Pembahasan Kimia UN 2017 No. 16 - 20
Pembahasan Kimia UN 2017 No. 26 - 30

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, menyebarkan pengetahuan bersama . Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.
Sumber http://kakajaz.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pembahasan Kimia Un 2017 No. 21 - 25"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel